PENGEMBANGAN INSTRUMEN MODEL ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDHI PEKERTI KELAS XI DI SMA NEGERI 8 DENPASAR

Penulis

  • Kadek Aria Prima Dewi PF Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/sa.v3i2.3248

Kata Kunci:

Asesmen Kompetensi Minimum, Pendidikan Agama Hindu

Abstrak

Asesmen nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat dalam memperbaiki kualitas belajar-mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu komponen dari asesmen nasional adalah asesmen kompetensi minimum (AKM) yang terdiri dari literasi membaca dan literasi numerasi. AKM tidak hanya diterapkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika, namun dapat diterapkan disemua mata pelajaran, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budhi Pekerti. Model penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan pendekatan ADDIE dari Robert Marible Branch. Teori yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini adalah teori konstruktivisme dan teori kognitif dari Jean Peaget. Subjek penelitian  adalah guru Pendidikan Agama Hindu dan Budhi Pekerti, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan siswa kelas XI SMA Negeri 8 Denpasar. Data yang diperoleh dari penelitian pengembangan ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Hasil penelitian penunjukkan bahwa (1) Proses pengembangan instrumen model AKM pada mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budhi Pekerti meliputi 5 tahap yaitu 1) Analisis terdiri dari analisis kebutuhan dan analisi konten. (2) Desain, tahap ini terdiri dari (a) menentukan model pendekatan (b) menentukan konteks yang terdiri dari personal (c) mengidentifikasi aktivitas pembelajaran (d) memilih bentuk soal dan (e) menentukan bentuk penyajian (3) Pengembangan, dilakukan melalui lima tahap yaitu (a) Menyusun kisi-kisi soal, (b) Menyusun Soal dan (c) Melakukan validasi produk, (d) Mempersiapkan guru dan (e) mempersiapkan siswa. (4) Implementasi, pada tahap ini dilakukan dengan (a) uji coba kelompok kecil dan (b) uji coba kelompok besar. (5) Evaluasi, dilakukan untuk menilai instrumen model AKM yang mencakup pelaksanaan uji coba pada kelompok kecil dan kelompok besar.

Referensi

Abdullah Sani, Ridwan. Pembelajaran Beorientasi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum). Jakarta: Bumi Aksara, 2021.

Aip, Badrujaman. Cara Mudah Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Trans Info Media, 2009.

Arikunto, Suharmini. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek (Revisi Edisi V). Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Dianita E, Rosma. AKM KELAS (Asesmen Kompetensi Minimum). Jakarta: Bumi Aksara, 2021.

Heri, CS. “SMA Negeri 8 Denpasar Raih Medali Perak Dalam Ajang Khayyam International Invention & Innovation Festival.” Radioidola. Denpasar, 2022. https://www.radioidola.com/.

Kemendikbudristek. Desain Pengembangan Soal AKM. Jakarta: Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020.

Pratiwi, Indah. “EFEK PROGRAM PISA TERHADAP KURIKULUM DI INDONESIA.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 4, no. 1 (2019).

Triwahyuni, Liswati. Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Literasi Numerasi. Jakarta Selatan: Direktorat Sekolah Menengah Atas, 2021.

Unduhan

Diterbitkan

01.11.2022

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 79 times