Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA
<p>Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru merupakan jurnal yang diterbitkan secara online dengan nomor e-issn <a href="http://issn.lipi.go.id/">2722-8614</a>, wadah untuk mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan topik profesi keguruan, yang meliputi pengembangan kompetensi pedagogie, profesional, sosial maupun kepribadian. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun pada Bulan April dan Oktober.</p>Universitasi Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasarid-IDSang Acharya: Jurnal Profesi Guru2722-8614RELASI KUASA TERHADAP KONSTRUKSI PENGETAHUAN DI SEKOLAH PERSPEKTIF MICHEL FOUCAULT DAN REFLEKSI ATAS SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/3405
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kuasa dalam pembentukan konstruksi pengetahuan di lingkungan pendidikan, khususnya pada sistem pendidikan Indonesia, dengan menggunakan perspektif teori Michel Foucault. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutik filosofis. Penelitian ini menyoroti bagaimana kuasa berperan sebagai elemen kunci dalam proses konstruksi pengetahuan di sekolah-sekolah. Konsep kuasa Foucault digunakan untuk memahami bagaimana institusi pendidikan, melalui kurikulum, aturan, penilaian, dan struktur kelembagaan, memengaruhi pembentukan pengetahuan yang diterima oleh siswa. Analisis dalam penelitian ini juga menyoroti bagaimana kuasa politik, ideologi, dan nilai-nilai budaya tercermin dalam sistem pendidikan Indonesia, membentuk narasi tertentu dalam kurikulum dan pembelajaran. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa kuasa berperan secara signifikan dalam konstruksi pengetahuan di sekolah, dengan pengaruh yang kuat dari faktor-faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah, ideologi, dan nilai-nilai budaya. Implikasinya adalah perlunya refleksi kritis terhadap sistem pendidikan Indonesia, dengan menekankan inklusivitas, pluralitas perspektif, dan pemenuhan kebutuhan siswa yang beragam untuk memperkaya konstruksi pengetahuan dalam kurikulum dan proses pembelajaran.</p>Gede Agus Siswadi
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-015111510.25078/sa.v5i1.3405PENGGUNAAN METODE PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/4013
<p style="font-weight: 400;">Beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa yaitu rendahnya motivasi, minat, pemahaman, dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa terlihat kurang siap untuk menerima materi pembelajaran dalam setiap pertemuan. Hal ini disebabkan karena siswa belum dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran guru cenderung menerapkan pola pendekatan konvensional yaitu mencatat, membaca, menerangkan dengan metode ceramah, dan menghapal. Menyikapi permasalahan tersebut, perlu dilakukan perbaikan kualitas pembelajaran yaitu salah satunya melalui metode pendekatan kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Pendidikan Agama Hindu Siswa Kelas VII SMPN 2 Pasir Sakti Kab. Lampung Timur Semester 1 T.A 2023/2024. Penggunaan Metode Pendekatan kontekstual bertujuan untuk :1). Meningkatkan aktivitas siswa, 2). Meningkatkan hasil belajar, 3). Meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran. Sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh elemen sekolah, yaitu diantaranya : bagi siswa, dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan memperoleh pengalaman baru dalam kegiatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan serta lebih bermakna bagi kehidupannya; bagi Guru, memperluas wawasan dan pengetahuan untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman belajar siswa melalui penggunaan metode pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesionalisme guru; bagi Sekolah, sebagai sumbangan pemikiran yang berguna dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.</p>AGUS SUKRATNAYA
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-0151162010.25078/sa.v5i1.4013PENERAPAN METODE BOLA SALJU (SNOW BALL) DALAM PEMBELAJARAN
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/4014
<p style="font-weight: 400;">Metode snow ball adalah metode pembelajaran yang dapat menggali potensi kepemimpinan perserta didik dalam kelompok dan ketrampilan membuat dan menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju. Sehingga metode pembelajaran dapat melatih potensi kepemimpinan. Metode Snow Ball dapat diterapkan dengan 3 cara diantaranya melalui Pengambilan Sampel Bola Salju Linier, Bola Salju Non-Diskriminatif Eksponensial dan Sampel Bola Salju Diskriminatif Eksponensial</p>I WAYAN AGUS ARIAWAN
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-0151212510.25078/sa.v5i1.4014PENGARUH METODE RESITASI TERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SEPUTIH MATARAM
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/4015
<p style="font-weight: 400;">Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya motivasi siswa untuk dapat terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena metode belajar konvensional yang digunakan guru mata pelajaran pendidikan agama Hindu di SMP Negeri 2 Seputih Mataram masih terkesan monoton, terlebih jam pelajaran pedidikan agama Hindu dilaksanakan ketika jam pulang sekolah dengan waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu, peneliti mengadakan penelitian untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode resitasi, Metode resitasi merupakan metode yang dirasa tepat untuk diterapkan dalam situasi belajar pendidikan agama Hindu yang terjadi di SMP Negeri 2 Seputih Mataram. Untuk mengetahui keefektifan metode belajar tersebut maka peneliti membanding hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional dengan metode resitasi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen desain <em>intact-group comparison</em>. Teknik pengumpulan data dalam penelitian eksperimen ini diperoleh dari hasil observasi langsung, test, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul, kemudian dianalisis menggunakan tehnik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; 1) Pembelajaran pendidikan agama hindu yang dilakukan tanpa metode resitasi pada kelompok kontrol menunjukan bahwa, persentase aktivitas belajar siswa sebesar 39,80% yang tergolong dalam kategori rendah sedangkan skor rata-rata sebesar 15,08 yang tergolong dalam kategori sedang. 2) Pembelajaran pendidikan agama hindu yang dilakukan dengan metode resitasi pada kelompok eksperimen menunjukan bahwa persentase aktivitas belajar siswa sebesar 50,45% yang tergolong dalam kategori sedang dan skor rata-rata siswa sebesar 17,75 yang tergolong dalam kategori tinggi. 3) Metode resitasi memberi pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar agama Hindu siswa kelas VII di SMP N 2 Seputih Mataram. Hal ini didasarkan pada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.</p>DWI HENDRI KURNIAWAN
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-0151263210.25078/sa.v5i1.4015ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KELAS 4 DI SEKOLAH DASAR
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/4016
<p style="font-weight: 400;">Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan diharap bisa jadi solusi bagi masalah-masalah yang terjadi, terutama pada bagian penetapan orientasi dalam tujuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kurikulum merdeka belajar kelas 4 di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Batutulis 1 menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan juga wawancara. Responden dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, wali kelas 4 A,B dan C serta 4 murid kelas 4. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Dalam kesiapannya SDN Batutulis 1 ini sudah mengikuti aturan yang ditetapkan sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka yakni; Memiliki minat untuk menerapkan, Kepala sekolah telah memperlajari tentang kurikulum merdeka, Sekolah memutuskan untuk mencoba menerapkan, Mengisi formulir pendaftaran survei singkat. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kegiatan ini telah memberikan dampak yang positif dalam pembelajaran. Murid merasa lebih mengerti pembelajaran dengan kurikulum yang saat ini diterapkan. Mereka merasa pembelajaran lebih terarah pada fokus subjek mata pelajaran yang tidak lagi menggunakan tematik. Hal ini dapat terwujud karena anak sudah belajar didalam kelas, tidak lagi secara daring dirumah. Adanya interaksi antara guru dan juga murid-muridnya didalam kelas menjadikan pembelajaran lebih mudah dipahami.</p>Wiworo Retnadi Rias Hayu Larasati LintangWilis Firmansyah
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-0151334610.25078/sa.v5i1.4016KAJIAN PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PROFIL PANCASILA DI SEKOLAH
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/3352
<p style="margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"><em><span style="font-family: 'Times New Roman,Italic',serif;">Filsafat Pendidikan merupakan cabang dari filsafat yang khusus mempelajari masalah- masalah yang berkaitan dengan pendidikan. Pengertian ini meliputi pencarian akan hakikat, tujuan, dan nilai pendidikan, serta kaitannya dengan proses pembelajaran dan pengajaran. Filsafat Pendidikan juga mencakup pemikiran-pemikiran tentang kurikulum, metode pengajaran, peran guru, siswa, dan lembaga pendidikan, serta hubungannya dengan masyarakat dan negara. Perspektif filsafat pendidikan dan implementasi nilai- nilai Pancasila di lingkungan sekolah. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini akan menganalisis bagaimana filsafat pendidikan memengaruhi pemahaman dan penerapan nilai Pancasila dalam kurikulum, metode pengajaran, dan interaksi sosial di sekolah. Selain itu, kajian ini juga akan mengevaluasi sejauh mana implementasi nilai Pancasila dapat mendukung pembentukan karakter siswa dan mempersiapkan mereka untuk berperan sebagai warga negara yang baik. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori dan praktik pendidikan di Indonesia, serta memberikan rekomendasi kebijakan bagi pihak terkait dalam meningkatkan implementasi nilai Pancasila di sekolah. </span></em></p> <p style="margin: 0cm; text-align: justify;"><em><span style="font-family: 'Times New Roman,Bold',serif;"> </span></em></p>I Wayan Indra Praekanata
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-0151475710.25078/sa.v5i1.3352POLA ASUH ANAK DI PASRAMAN NAKULA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN BUDHI PEKERTI
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/4017
<p style="font-weight: 400;">Agar generasi muda Hindu mampu mempertahankan kepercayaan dan memiliki kepribadian yang luhur, maka anak-anak Hindu perlu mendapatkan pendidikan formal maupun non formal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan di luar sekolah yang disebut dengan pasraman perlu diadakan mengingat pentingnya peran dari pasraman dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan budi pekerti kepada generasi muda Hindu. Dalam penerapan pola asuh di pasraman nakula ada beberapa yang ditemukan oleh guru sehingga peneliti mencari solusi yang dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dimana data dikumpulkan melalui observasi, teknik wawancara dan kepustakaan. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori behavioristik dan kontruktivistik. </p>Kadek Murah Jaye
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-0151587510.25078/sa.v5i1.4017PENGGUNAAN LKPD BERBASIS ONLINE (QUIZIZ) DAPAT MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/4018
<p style="font-weight: 400;">Keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Salah satu alternatif yang dapat meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan menggunakan LKPD (lembar kerja peserta didik) yang berbasis online, dalam kegiatan ini menggunakan LKPD berbaasis online dalam bentuk Quizizz. Penggunaan LKPD berbasis online (Quiziz), selain dapat meningkatkan minat belajar siswa juga mampu mengarahkan siswa dalam penggunaan handpone ke arah yang positif. Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui penggunaan LKPD berbasis online dapat meningkatkan minat belajar siswa. Dengan meningkatnya minat belajar pada siswa, diharapkan meningkat pula hasil belajar siswa Hindu kelas V Sekolah Dasar Negeri 40 Krui. Dengan demikian, LKPD berbasis online dalam bentuk Quizizz dapat menjadi alternatif dalam media pembelajaran pendidikan agama Hindu.</p> <p> </p>Ni Ketut Sumiati
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-0151769710.25078/sa.v5i1.4018IMPLEMENTASI TEORI KEBUTUHAN MASLOW DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: PENDEKATAN PSIKOLOGI HUMANISTIK
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/4019
<p style="font-weight: 400;">Pembelajaran abad 21 ditandai dengan adanya penggunaan teknologi digital yang sangat signifikan. Pembelajaran abad 21 adalah konsep pendidikan yang lebih modern dan inovatif yang memfokuskan pada pengembangan keterampilan kritis, kreatif, dan kolaboratif yang dibutuhkan oleh siswa untuk sukses di era digital dan global saat ini. Pembelajaran abad 21 menekankan pada pendekatan yang lebih holistik dan kontekstual, di mana siswa dianggap sebagai pembelajar aktif yang harus mampu mengatasi masalah dunia nyata dan menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi yang berbeda. Teori kebutuhan Maslow atau juga dikenal sebagai hierarki kebutuhan Maslow salah satu teori psikologi yang paling terkenal dan sering digunakan dalam konteks pendidikan. Teori kebutuhan Maslow dalam pembelajaran abad 21 dapat membantu memenuhi kebutuhan aktualisasi diri siswa melalui pengembangan keterampilan kritis, kreatif, dan kolaboratif. Dalam pembelajaran abad 21, siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, belajar dari pengalaman nyata, dan mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional mereka. Dalam hal ini, pendekatan pembelajaran abad 21 menekankan pada pengembangan keterampilan interpersonal, seperti kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, bekerja sama dalam tim, dan mengembangkan hubungan sosial yang sehat. Hal ini selaras dengan kebutuhan sosial dan penghargaan dalam teori kebutuhan Maslow, di mana individu membutuhkan hubungan positif dengan orang lain dan penghargaan atas prestasi mereka. Teori kebutuhan Maslow dan pembelajaran abad 21 memiliki keterkaitan yang erat dalam konteks pendidikan. Dengan memahami kebutuhan dasar siswa dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil di era digital dan global saat ini, pendidikan dapat membantu siswa mencapai potensi penuh mereka dan mewujudkan kebutuhan aktualisasi diri yang dijelaskan dalam teori kebutuhan Maslow.</p>Niluh Ari KusumawatiKadek Aria Prima Dewi PFKomang Dian Adi Purwadi
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-01519811210.25078/sa.v5i1.4019MAKNA DAN NILAI-NILAI AGAMA HINDU DALAM PELAKSANAAN UPACARA POTONG GIGI BAGI MASYARAKAT BERSUKU BALI DI DESA RESTU RAHAYU
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/SA/article/view/4039
<p style="font-weight: 400;">Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan juga nilai-nilai agama Hindu yang terdapat dalam pelaksanaan upacara potong gigi bagi masyarakat bersuku bali atau yang disebut dengan mesangih, metatah, mepandes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan jurnal-jurnal, dan juga artikel yang linier dengan judul penelitian yaitu mengenai pelaksanaan upacara potong gigi bagi masyarakat bersuku Bali sebagai sumber informasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upacara potong gigi bagi masyarakat bersuku Bali memiliki makna yang terkadung di dalamnya. Diantaranya adalah penghilangan keenam sifat buruk yang ada dalam diri manusia (<em>sadhripu</em>) dan bentuk persembahan (<em>yadnya</em>) kepada Tuhan. Dan nilai keagamaan yang ada di dalamnya adalah ajaran <em>Yadnya </em>dan<em> Tri Hita Karana.</em></p>Ida Putu Sugiarta
Hak Cipta (c) 2024 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-05-012024-05-015111312010.25078/sa.v5i1.4039