EKSISTENSI YAYASAN WIDYA GANESHA KADIRI DALAM PEMBINAAN PASRAMAN-PASRAMAN DI KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.25078/sa.v4i1.3229Kata Kunci:
Eksistensi, Yayasan Widya Ganesha Kadiri, Pembinaan, Pasraman.Abstrak
Pendidikan Agama menjadi pilar dalam peningkatan kualitas ilmu keagamaan. Dalam agama Hindu, Pendidikan Agama berfungsi untuk meningkatkan sradha dan bhakti brahmacari kepada Ida Sang Hyang Widhi. Salah satu Lembaga Pendidikan Agama Hindu dalam jalur formal dan non-formal adalah pasraman. Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki 13 pasraman non-formal. Berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri, pasraman-pasraman tersebut dinaungi oleh sebuah yayasan yang bernama Yayasan Widya Ganesha Kadiri. Sebelum pasraman berada di bawah naungan yayasan, pasraman sempat mengalami kevakuman yang diakibatkan oleh kurangnya ketertiban pengelolaan, kurangnya tenaga pendidik, inkonsistensi kehadiran brahmacari, kurangnya sarana dan prasarana, serta adanya pandemi Covid-19. Setelah pasraman dinaungi oleh yayasan, geliat pembangkitan pasraman mulai dilakukan. Yayasan berupaya untuk membantu pembangkitkan kembali pasraman-pasraman tersebut melalui suatu pembinaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk pembinaan yang dilakukan oleh yayasan, apa kendala dan upaya dalam pelaksanaan pembinaan, serta dampak pembinaan yang dilakukan oleh yayasan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Fungsional Struktural, Teori Konstruktivisme, dan Teori Motivasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pembinaan yayasan kepada pasraman-pasraman diwujudkan melalui pelaksanaan program kerja. Ada tujuh macam program kerja yayasan, lima diantaranya telah dilaksanakan, sedangkan dua lainnya masih dalam proses pelaksanaan. Terdapat kendala dalam pelaksanaan program kerja yang mengakibatkan beberapa program kerja belum dilaksanakan. Yayasan kini tengah berupaya untuk mengatasi kendala tersebut agar program kerja mampu dilaksanakan sepenuhnya. Namun kendati demikian, eksistensi yayasan dalam pembinaan pasraman-pasraman mampu memberikan dampak positif dalam pembangkitan pasraman-pasraman di Kabupaten Kediri Jawa Timur.
Referensi
Apriani, Luh. (2022). “Eksistensi Pasraman NonFormal sebagai Lembaga Pendidikan Hindu di Kabupaten Lombok Barat.” Jurnal Pendidikan Agama Hindu: Jayapangus Press, Hlm. 175-185.
Bhattacarya, Wasudewa. (2022). Peran Pasraman dalam Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya dan Spiritual.Seminar Nasional Keindonesiaan VII, 1022-1033.
Dewi, Ni Made Pramesti Lingga Dewi. (2021). “Pola Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu di Pasraman Purwa Dharma 12 Desa Barurejo, Siliragung, Banyuwangi.” Laporan Penelitian: Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
Dwiyanto, Aditya. (2021). “Eksistensi Adi Widya Pasraman Sutasoma di Kabupaten Nabire Provinsi Papua.” Laporan Penelitian: Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.
Swana, I Putu. (2021). Strategi Mengatasi Hambatan dalam Pengelolaan Lembaga Pendidikan Agama Hindu “(Studi Fenomenologi terhadap Pasraman NonFormal di Kota Mataram). Prosiding Webinar Nasional IAHN-TP Palangka Raya, No. 5.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yoniartini, D.M., Mahsun dan Burhannudin. (2022). “Peran Pasraman sebagai Lembaga Pendidikan Keagamaan Hindu dalam Pemertahanan Bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat.” Jurnal Pendidikan Agama Hindu: Jayapangus Press, Vol. 02 No. 02. Hlm. 163-172.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.