KARAKTERISTIK KATEGORI ADOPTER DALAM DIFUSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KOMIK DIGITAL SEBAGAI SARANA EDUKASI KESEHATAN MENTAL UNTUK MENCEGAH PERILAKU BULLYING DI SMA DHARMA PRAJ
DOI:
https://doi.org/10.25078/sa.v4i1.3228Kata Kunci:
Kategori Adopter; Difusi: Komik DigitalAbstrak
Perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak pada cara generasi muda berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Penggunaan media sosial yang berlebihan dan akses mudah terhadap informasi membuat generasi muda kurang terbiasa menghadapi konflik interpersonal dan sulit mengatasi emosi negatif. Generasi muda saat ini hidup dalam masyarakat yang sangat kompetitif dan berorientasi pada hasil. Tekanan untuk sukses di sekolah, kuliah, atau karir dapat membuat mereka merasa tertekan dan sulit menghadapi kegagalan sehingga menyebabkan timbulnya masalah kesehatan mental. Selain itu minimnya edukasi kesehatan mental yang dilakukan di sekolah-sekolah memang menjadi salah satu permasalahan yang perlu diperhatikan. Pendidikan kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting karena kesehatan mental yang baik sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Beberapa faktor yang mempengaruhi minimnya edukasi kesehatan mental di sekolah-sekolah adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental, kurangnya sumber daya, media dan fasilitas, serta kurangnya tenaga pengajar yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan mental. Selain itu keterbatasan media edukasi kesehatan mental yang dapat diakses oleh pesreta didik dan pendidik menjadi masalah utama. Tidak semua sekolah atau institusi pendidikan menyediakan media edukasi kesehatan mental yang memadai. Untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut, perlu ada upaya untuk menyediakan media edukasi kesehatan mental berupa komik digital yang dapat mudah diakses dan inklusif bagi semua peserta didik, terlebih pada masa perkembangan teknologi digital yang sangat pesat saat ini. Salah satu teori yang dapat digunakan untuk memahami proses penerimaan inovasi komik digital di SMA Dharma Praja Denpasar adalah Teori Diffusi Inovasi yang dikembangkan oleh Everett Rogers. Teori ini mengidentifikasi lima kelompok adopter inovasi berdasarkan waktu dan tingkat penerimaan mereka, yaitu innovators (inovator), early adopters (adaptor awal), early majority (adaptor awal mayoritas), late majority (adaptor akhir mayoritas), dan laggards (ketinggalan).
Referensi
Ayuningtyas, D. (2018). Definisi Kesehtan Mental.pdf. 9(1).
Kesehatan, K. (2018). Pengertian Kesehatan Mental. Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat. https://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental
Nasucha, J. A. (2021). Difusi dan Desiminasi Inovasi Pendidikan. Intizam, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(2).
Nisrokha. (2020). Difusi Inovasi dalam Teknologi Pendidikan. Jurnal Madaniyah, 10(2).
Qoiruni, S., & Wicaksono, V. D. (2022). Pengembangan Komik Digital Untuk Materi Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Permainan Tradisional Kelas V SD. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10(4).
Rogers, E. M. (1983). Diffusion of Innovations. The Free Press A Division of Macmillan Publishing.
Sari Dewi, K. (2012). Kesehatan Mental. Lembaga Pengembangan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Diponegoro Semarang.
Widaswara, R. Y., & Yoga Pramana, I. B. K. (2022). Difusi Inovasi Dan Adopsi Media Sosial Sebagai Media Komunikasi Di Era Pembelajaran Daring. Communicare, 3(1). https://doi.org/10.55115/communicare.v3i1.2135.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Sang Acharya: Jurnal Profesi Guru
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.