PENGUATAN PERILAKU SUSILA MELALUI PENERAPAN NILAI-NILAI DASA YAMA BRATA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Penulis

  • Anak Agung Gde sedana Satriya Putra Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • Ni Putu Pradnya Pratiwi
  • Ni Komang Sutriyanti

DOI:

https://doi.org/10.25078/sa.v6i1.4608

Kata Kunci:

Perilaku Susila, Dasa Yama Brata, Pendidikan Karakter, dan Sekolah

Abstrak

Dasa Yama Brata merupakan sepuluh ajaran luhur dalam agama Hindu yang menjadi pedoman dalam membangun sikap dan perilaku berbasis nilai-nilai spiritual. Nilai-nilai ini mencakup anrasma (kesabaran), ksama (pengampunan), damah (pengendalian diri), arjawa (kejujuran), matriya (persahabatan), prasadha (ketulusan), madurya (kesopanan), ahimsa (tidak kekerasan), tapasya (pengendalian hawa nafsu), dan śānti (kedamaian). Di Bali, implementasi nilai-nilai Dasa Yama Brata menjadi landasan utama dalam membangun hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan (Tri Hita Karana). Dalam kehidupan bermasyarakat, nilai-nilai ini tercermin dalam berbagai aktivitas sosial dan budaya seperti gotong royong, upacara adat, serta pengambilan keputusan yang menjunjung musyawarah untuk mufakat. Misalnya, nilai damah dan śānti mendorong masyarakat untuk menyelesaikan konflik dengan dialog dan pengendalian diri, sementara nilai matriya dan prasadha memperkuat hubungan antarindividu melalui sikap persahabatan dan ketulusan. Selain itu, penerapan nilai ahimsa dalam menjaga lingkungan juga mendukung kelestarian alam yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Bali. Implementasi nilai- nilai Dasa Yama Brata tidak hanya mempererat hubungan sosial tetapi juga menciptakan keseimbangan yang berkelanjutan. Keharmonisan yang dihasilkan dari penerapan nilai- nilai ini mampu menjadi model kehidupan bermasyarakat yang relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi tanpa meninggalkan kearifan lokal. Dengan demikian, Dasa Yama Brata menjadi pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang harmonis, beretika, dan bermoral tinggi di Bali.

 

Referensi

Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter. Salatiga: Erlangga

Sutriyanti, N. K. (2016). Peningkatan Mutu Pendidikan Karakter Melalui Peran Orang Tua Dalam Keluarga. Jurnal Penjaminan Mutu, 2(01), 14-27

Suhardana, K.M. 2007. Yama Nyama Brata, Panca Yama Nyama Brata, Dasa Yama Nyama Brata. Surabaya : Paramita.

Made Mardika, Gede Nanda Jaya Pratama, Ni Komang Sutriyanti. 2023. Nilai Susila dalam Susastra Hindu dan Implementasinya pada Kehidupan Sehari-Hari. SPHATIKA : Jurnal Teologi

Suwantana, I Gede. 2011. Petikan Dawai Wedanta (Indra Udayana Vicharamritam-2). Ashram Gandhi Puri Indra Udayana Institute of Vedanta

Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif & Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Departement Ilmu Administrasi FISIP-UI

Sugiyono. 2010. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Dwaja, I Gusti Ngurah dan Mudana, I Nengah. 2018. Pendidikan AgamaHindu dan Budi

Pekerti. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018 Edisi Revisi Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

I Putu Astra , I Nyoman Raka, Putu Sanjaya. 2023. Pembentukan Perilaku Susila Berbasis Ajaran Dasa Yama BrathaMelalui Kegiatan Gathering Grha Pada Siswa Smk Negeri Bali Mandara. JURDIKSCA: Jurnal Pendidikan Agama Hindu Mahasiswa Pascasarjana

Kadjeng, dkk. I Nyoman. 2001. Sarasamuscaya dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Dharma Nusantara.

Kajeng, I NyomanDkk. 2009. Sarasamuccaya,Surabaya: Pāramita. Puja, Gde. 2003. Bhagawad Gìtā (PañcamaVeda). Surabaya: Pāramita.

Pradna Lagatama. 2020. Komunikasi Ajaran Etika Hindu Dalam Menumbuhkembangkan Karakter Generasi Muda Dalam Pergaulan Sehari-Hari.

Sura, Drs. I Gede. 1985. Pengendalian diri dan ethika; Departemen Agama RI.

Sura, Drs. I Gede: Sekitar Tata SusilaSeri I; Yayasan Guna Werddhi, Denpasar.

Unduhan

Diterbitkan

09.10.2025

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 34 times