PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM PEMENTASAN TARI BARONG KETET UNTUK PERTUNJUKAN PARIWISATA DI BANJAR DENJALAN BATUBULAN
DOI:
https://doi.org/10.25078/gw.v4i1.1544Kata Kunci:
Pendidikan Agama, Pementasan, Tari Barong KetetAbstrak
Tari Barong tidak termasuk tari wali, tetapi tidak semua barong tidak temasuk tari wali, Salah satu tari Barong yang secara kontinyu dipertontonkan adalah tari barong ketet di banjar denjalan desa Batubulan untuk pertunjukkan pariwisata, tari ini memiliki kesenian yang sangat menarik, hal ini akan mendukung perkembangan pariwisata. Yudabakti dan Watra 2007:25 Seni atau estetika yang jangkaunnya tidak terbatas pada suatu daerah tertentu saja, akan tetapi berlaku secara mendunia dan universal. Bahasanya menjangkau termasuk wilayah Bali yang sudah terkenal tentang seninya. Salah satu wujud kesenian yang dipertunjukkan sebagai hiburan pariwisata yaitu tari barong ketet. Kenapa tari Barong Ketet ini di tulis Karena tari Barong Ketet ini sudah terkenal, melihat dari segi ceritra mengandung unsur kebaikan dan keburukan. Didalam jaman gelobalisasi ini, orang lebih cenderung mengejar kemajuan tampa melihat dampak negatifnya. Disamping tari Barong Ketet ini memiliki unsur ruwa bineda juga terkandung nilai pendidikan estetis, religiusnya, dan sosial masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pertunjukkan tari Barong Ketet ini sangat menarik untuk ditulis. Adapun hasil penulisan ini adalah sebagai berikut 1. prosesi pementasan tari Barong Ketet terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk pementasan, ada yang mengatur dibidang gambelan, dekorasi, tiket, peralatan dan pakian. 2. Nilai yang terkandung didalam pementasan barong ketet yaiu nilai pendidikan estetis religius dan sosial masyarakat. Estetisnya terletak kepada periasan barong dan kuubnya barong, sedangkan nilai religiusnya terdapat pada saat pementasan harus mempersembahkan sesajen dari pada itu setiap pementasan sebaiknya mempersembahkan sesajen, guna untuk mendapatkan keharmonisan. sedangkan nilai sosial masyarakat terdapat pada aktipitas pelaksanaan pementasan terjalin kerjasama yang sangat baik, karena seke barong menyadari bahwa manusia adalah sebagai mahluk yang sosial, dan memiliki pedoman tatwa masi sehingga semuanya adalah sama dan tidak ada yang membedakan satu antara yang lainnya.