Ngurit: Ritual Awal dalam Tradisi Pertanian Bali untuk Menghormati Bumi dan Kehidupan
Ritual Awal dalam Tradisi Pertanian Bali untuk Menghormati Bumi dan Kehidupan
Kata Kunci:
Ngurit, Ritual, PertanianAbstrak
Praktik pertanian tradisional Bali berakar pada filosofi kehidupan masyarakat Hindu yang mengedepankan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas, sesuai dengan filosofi Tri Hita Karana. Subak sebagai organisasi pertanian tradisional Bali mengatur sistem pertanian yang kaya akan ritual-ritual agrikultural. Salah satu ritual penting dalam siklus budi daya tanaman padi adalah Ngurit. Ritual Ngurit dilakukan sebelum masa tanam, dengan tujuan memohon berkah kepada Dewi Śrī dan Dewi Pṛthvī agar tanaman padi tumbuh subur. Lebih dari sekadar tradisi, Ngurit adalah simbol penghormatan terhadap alam sebagai sumber kehidupan. Di tengah modernisasi dan tantangan global seperti perubahan iklim dan perubahan orientasi generasi muda, praktik pertanian tradisional menghadapi tekanan besar yang mengancam kelestariannya. Melalui pendekatan holistik dan regeneratif, Ngurit juga menawarkan perspektif berharga dalam pelestarian lingkungan dan pertanian berkelanjutan. Artikel ini menyoroti kebutuhan untuk menjaga nilai-nilai spiritual dan ekologis di dalam praktik pertanian tradisional Bali demi keberlangsungan alam Bali dan kehidupan generasi yang akan datang.
Referensi
Anom, Ida Bagus. 2012. Dharma Pemaculan. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Pudja, Gede, and Tjokorda Rai Sudharta. 2004. Manava Dharmasastra (Manu Dharmasastra) Atau Veda Smrti Compedium Hukum Hindu. Surabaya: Paramita.
Radhakrishnan, S. 2008. Upanisad-Upanisad Utama. Surabaya: Paramita.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutawan, Nyoman. 2008. Organisasi Dan Manajemen Subak Di Bali. Denpasar: Pustaka Bali Post.
Tim, Penyusun. 2004. Sri Purana Tattwa. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Titib, I. Made. 2003. Teologi & Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Zoetmulder, P. .. 2011. Kamus Jawa Kuna Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.