Makna Representasi Ekologis Dalam Kakawin Sangutangis

Penulis

  • Putu Diah Savitri Ayah
  • I Nyoman Suarka
  • Ni Ketut Ratna Erawati

DOI:

https://doi.org/10.25078/sphatika.v15i1.3532

Kata Kunci:

ecological representation; Kakawin Sangutangis; meaning.

Abstrak

Representasi merupakan cara untuk mendeskripsikan sesuatu yang telah dilihat atau dialami seseorang. Representasi ekologis yang terdapat dalam Kakawin Sangutangis meliputi gambaran alam yang akan digambarkan melalui penggambaran alam itu sendiri secara langsung serta dibalut dengan gaya bahasa (dalam kakawin disebut alaṃkara). Namun, dalam penelitian ini akan diteliti mengenai makna representasi ekologis dalam Kakawin Sangutangis. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui makna yang tersimpan dibalik representasi ekologis yang ada dalam KST. Sehingga khalayak ramai dapat memahami makna yang ada dalam KST. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan ekologi sastra yang dibantu dengan teori semiotika Michael Riffaterre. Sedangkan metode dan teknik penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu (1) metode dan teknik pengumpulan data yang menggunakan metode studi kepustakaan yang dibantu dengan teknik alih aksara, alih bahasa, dan teknik catat; (2) metode dan teknik analisis data yang menggunakan metode analisis isi (konten) yang dibantu dengan teknik deskriptif analitik; (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang menggunakan metode formal. Hasil dari penelitian ini yakni akan diketahui makna yang tersimpan dibalik representasi ekologis yang ada dalam KST. Makna-makna yang ditemukan meliputi makna pelestarian alam dan makna pengendalian diri. Temuan penelitian ini akan berguna untuk motivasi dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi

Agastia, IBG. 1987. Sagara Giri: Kumpulan Esei Sastra Jawa Kuna. Denpasar: Wyāsa Sanggraha

Endraswara, Suwardi. 2016. Metodologi Penelitian Ekologi Sastra: Konsep, Langkah, dan Penerapan. Center For Academic Publishing Service

Zulfa, Afriya Naili. 2021. Teori Ekokritik Sastra: Kajian Terhadap Kemunculan Pendekatan Ekologi Sastra yang Dipelopori Oleh Cheryll Glotfelty. LAKON: Jurnal Kajian Sastra dan Budaya, 10(1), 59-63. https://ejournal.unair.ac.id/ LAKON

Mu’arrof, Alifatul Qolbi. 2019. Representasi Masyarakat Pesisir: Analisis Semiotika Dalam Novel Gadis Pesisir Karya Nunuk Y. Kusmiana. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/ article/view/39002#

Mulyana. 2005. Kajian Wacana, Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana

Ratih, Rina. 2016. Teori dan Aplikasi Semiotik Michael Riffaterre. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suarka, I Nyoman. 2009. Telaah Sastra Kakawin. Denpasar: Pustaka Larasan.

Suarka, I Nyoman Dkk. 2024. Laut Dalam Susastra Jawa Kuno: Perspektif Teologi Hindu Pada Jurnal Jayapangus Press Penelitian Agama Hindu Volume 8. Kementrian Agama

Zoetmulder, P. J. 1985. Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Bandung: Djambatan.

Zoetmulder, P. J, S.O. Robson. 2011. Kamus Jawa Kuna Indonesia (Terjemahan Darusuprapta dan Sumanti Suprayitna). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sumber internet:

Pemerintah Provinsi Bali. 2021. Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021 dibuka Secara Daring Oleh Presiden RI. https://disbud.baliprov.go.id/pesta-kesenian-bali-pkb-xliii-tahun-2021-yang-mengusung-tema-purna-jiwa-prananing-wana-kerthi-jiwa-paripurna-nafas-pohon-kehidupan-dibuka-resmi-secara-virtual-daring-oleh-presiden-ri-joko-widod/

Balipost. 2021. Tancapkan Kayonan Presiden Jokowi Buka PKB XLIII Secara Virtual. https://www. balipost.com/news/2021/06/12/197487/Tancapkan-Kayonan,Presiden-Jokowi-Buka...html

Tata Ruang Admin. 2019. Segara Kerthi, Tata Ruang Kawasan Sempadan Pantai. Segara Kerthi, Tata Ruang Kawasan Sempadan Pantai – Sistem Informasi Wilayah dan Tata Ruang Bali (baliprov.go.id)

Unduhan

Diterbitkan

2024-03-31

Cara Mengutip

Savitri, P. D. ., Suarka, I. N. ., & Erawati, N. K. R. . (2024). Makna Representasi Ekologis Dalam Kakawin Sangutangis. Sphatika: Jurnal Teologi, 15(1), 47–59. https://doi.org/10.25078/sphatika.v15i1.3532

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 53 times