Persepsi Anak tentang Storytelling sebagai Media Pengembangan Budaya Literasi
DOI:
https://doi.org/10.25078/pw.v7i1.237Kata Kunci:
Children’s perception, Storytelling , LiteracyAbstrak
Program pengabdian kepada masyarakat jurusan pendidikan bahasa Inggris pada tahun 2020 berfokus pada pengembangan budaya literasi anak usia dini melalui kegiatan storytelling. Hal ini adalah upaya mendukung program pemerintah dalam menyukseskan gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan minat baca serta budaya membaca pada siswa. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat menuntut masyarakat agar bisa bijaksana dalam menyaring informasi yang juga merupakan bagian dari prinsip pengembangan literasi. Oleh karena itu, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris memilih storytelling untuk meningkatkan dan memotivasi anak untuk dapat mengembangkan minat baca dari dirinya sendiri sebagai cerminan awal pembentukan budaya literasi. Kegiatan storytelling diberikan sebanyak delapan kali. Setelah kegiatan storytelling dilaksnakan, tim memberikan pertanyaan dalam bentuk survey guna mengetahui persepsi anak mengenai keterkaitan anak terhadap bacaan dan juga pemahamannya. Hasil dari survey yang dilakukan oleh tim, diperoleh hasil bahwa siswa menunjukkan respon positif dengan rata-rata persentase di atas 98%. Respon ini tentunya perlu adanya tindak lanjut yakni sebuah pembiasaan gerakan literasi sekolah.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Putu Santi Oktarina, Komang Trisnadewi, Ni Luh Gede Dita Indah Sari
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.