KOMUNIKASI TRADISIONAL PADA TRADISI MELAPU DI DESA ADAT BAYUNG GEDE KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI

Penulis

  • I Wayan Suarembawa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • I Nengah Lestawi Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • I Made Sugata Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/anubhava.v3i2.2781

Abstrak

Media komunikasi tradisional dalam tradisi Melapu (pertemuan) yang digunakan dengan sangat taat oleh masyarakat Desa Adat Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dalam kegiatan adat, dikaitkan dengan pemanfaatan canggihnya perkembangan media komunikasi modern dalam kehidupan transaksi transaksi informasi pesan sehari-hari oleh masyarakat Desa Adat Bayung Gede, adalah sesuatu yang sangat unik dan menarik. Dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Mengapa komunikasi tradisional dalam tradisi Melapu masih digunakan di Desa Adat Bayung Gede? 2) Apa saja tahapan dan proses komunikasi tradisional dalam tradisi Melapu di Desa Adat Bayung Gede? 3) Apa implikasi komunikasi tradisional terhadap tradisi Melapu di Desa Adat Bayung Gede?

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, sebagian besar melalui wawancara mendalam, dokumentasi dan studi pustaka, dari sumber data primer melalui informan kunci, sumber data utama, pendukung dan sekunder.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa komunikasi tradisional dalam tradisi Melapu masih sangat taat digunakan di Desa Adat Bayung Gede dalam kehidupan tradisional, karena masyarakat Desa Adat Bayung Gede memiliki perlawanan atau perlawanan dan penolakan terhadap perubahan yang tidak sesuai dengan tradisi dan melakukan tindakan sosial dalam bentuk tindakan tradisional dan menghargai rasionalitas dengan tetap berpegang teguh pada tradisi yang telah diterima dan diwariskan oleh generasi sebelumnya. Tahapan dan proses komunikasi tradisional dalam tradisi Melapu dilakukan dengan menggunakan pendekatan komunikasi persuasif dengan komponen komunikasi yang dapat berjalan efektif. Implikasi komunikasi tradisional dalam tradisi Melapu adalah: kelangsungan kepercayaan adat, ketaatan dan penghormatan terhadap tradisi, keberadaan Desa Adat Bayung Gede sebagai Desa Mula Bali. 

Kata kunci: Komunikasi Tradisional, Tradisi Melapu, Desa Tradisional

 

Referensi

Agung, & Poerwadarminta, W. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

AW, S. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Bungin. (2001). Metodelogi Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.

Cangara, H. (2016). Komunikasi politik. Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers.

Cangara, H. (2022). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Effendy, & Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Kajeng dkk. 2005. Sarascamuscya. Paramitha : Surabaya

Kintamani Id. (2017). Desa Bayung Gede, Desa Adat dengan Budaya Tradisional Bali Aga di Bangli. (Diakses pada Bulan Mei 2023)

Littlejohn, S. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta; Salemba Humanika

Mulyana, D. (2021). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pudja, G. MA. SH, (2005). Bhagawad Gita (Pancama Veda), Surabaya: Paramita.

Sayoga, B. (2013). Revitalisasi media Tradisional Sebagai Instrumen Difusi Inovasi di Pedesaan. Program studi ilmu komunikasi Universitas Gadjah Mada.

Sugiono, (2011). Metodelogi penelitian kuantitatif, kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Soemirat, Soleh. (2012). Komunikasi Persuasif. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Widjaja, H. (2008). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.

Diterbitkan

2023-09-01
Abstrak viewed = 135 times