“Green Movement” di Ekowisata Subak Sembung Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar
DOI:
https://doi.org/10.25078/sevanam.v2i2.3023Kata Kunci:
Green Movement, Ekowisata, Partisipasi masyarakatAbstrak
Kegiatan pengabdian ini menganalisis peran gerakan hijau dalam konteks ekowisata Subak Sembung Peguyangan di Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. Ekowisata telah menjadi fokus utama dalam pembangunan berkelanjutan di daerah ini dengan Subak Sembung Peguyangan sebagai salah satu tujuan utama. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk memahami bagaimana gerakan hijau berkontribusi terhadap perkembangan ekowisata di wilayah tersebut. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah gabungan antara pengabdian masyarakat lapangan dan analisis literatur. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan stakeholder terkait, seperti pengelola wisata, petani Subak, dan aktivis lingkungan. Data sekunder diperoleh dari literatur terkait ekowisata, pengelolaan lingkungan, dan gerakan hijau. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan gerakan hijau memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan ekowisata Subak Sembung Peguyangan. Aktivitas seperti pengelolaan limbah, konservasi alam, edukasi lingkungan, dan partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan dan budaya setempat. Selain itu, gerakan hijau juga berkontribusi dalam menciptakan kesempatan ekonomi baru melalui pembentukan usaha-usaha berkelanjutan yang melibatkan masyarakat setempat. Kolaborasi antara gerakan hijau dan ekowisata memiliki dampak positif dalam melestarikan lingkungan dan budaya Subak Sembung Peguyangan. Dalam jangka panjang, upaya berkelanjutan ini diharapkan dapat memastikan ekowisata tetap berlanjut dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang kuat, sambil juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada masyarakat lokal.
Referensi
Arida, I. N. S. (2017). Ekowisata: Pengembangan, Partisipasi Lokal dan Tantangan Ekowisata (Cetakan Ke). Cakra Press.
Darma, I. G. K. I. P., & Dewi, M. I. K. D. (2020). KONSEP PENGENALAN SAMPAH PLASTIK KEPADA ANAK USIA. 5(1).
Hadiwijoyo, S. S. (2012). Perencanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat (1st ed.).
Krisdayanthi, A., Darma, I. G. K. I., & Meliana, N. M. D. (2023). Pengelolaan Museum Rudana Sebagai Daya Tarik Wisata Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Peliatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 6(2), 345–357. https://doi.org/10.37329/ganaya.v6i2.2436
Pangestuti, E., & Supriono. (2021). Geografi Pariwisata (1st ed.). Deepublish.
Putrayasa, I. M. A., Astuti, N. N. S., Ayuni, N. W. D., & Adiaksa, I. M. A. (2020).
Implementasi Green Tourism dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengembangan Wisata Edukasi di Dusun Petapan Desa Aan Kabupaten Klungkung. Bhakti Persada. https://doi.org/10.31940/bp.v6i1.1861
Waruwu, D., Erfiani, N. M. D., Darmawijaya, I. P., & Kurniawati, N. S. E. (2022). Desa Wisata Herbal (1st ed.). Deepublish.
Wiwin, I. W. (2018). Community Based Tourism Dalam Pengembangan Pariwisata Bali. Pariwisata Budaya, 3(1), 69–75. https://doi.org/10.1080/14693062.2020.1740150
Wiwin, I. W. (2021). Implementasi Tri Hita Karana dalam Pengembangan Ekowisata Menuju Pariwisata Berkelanjutan di Bukit Cemeng Kabupaten Bangli. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 11(02), 353.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Sevanam: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.