Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Pelaku Pariwisata Dengan Metode Communicative Language Teaching di Desa Wisata Penglipuran Bangli

Abstrak

Dalam upaya mengembangkan pariwisata, tidak hanya terkait sarana dan prasarana, tapi juga perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten salah satunya mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki oleh sebagian pelaku wisata di Desa Penglipuran tergolong mampu berkomunikasi namun masih kurang berdasarkan pada hasil pre-test yang diberikan. Masih terdapat kesulitan yang dihadapi baik dalam hal mendengar ucapan berbahasa Inggris, pemahaman terhadap bacaan bahasa Inggris, kemampuan untuk menyusun kalimat bahasa Inggris, serta mengutarakan ide dalam berbicara bahasa Inggris. Dengan demikian, pelatihan bahasa Inggris tetap diperlukan guna meningkatkan kualitas mereka. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan berupa pemaparan teori dan praktik. Metode yang digunakan adalah Communicative Langauge Teaching (CLT). Kegiatan berlangsung selama 10 kali pertemuan dengan tahapan kegiatan mencakup warmer, kegiatan inti (speaking, writing, reading dan listening) dan terakhir adalah evaluasi. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kegitan sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dibagikan kepada peserta pelatihan. Seluruhnya mendapatkan respon yang baik dari peserta pelatihan. Kemampuan bahasa Inggris peserta juga mengalamai peningkatan berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada peserta.