MENCARI AKAR PENYEBAB KRISIS KEPEMIMPINAN BERKARAKTER HINDU DI INDONESIA
Kata Kunci:
Krisis Kepemimpinan, Karakter Hindu, Gurukula, peraturan Mentri Agama, Pendidikan HinduAbstrak
Agama Hindu sebenarnya banyak memiliki ajaran kepemimpinan yang bernilai tinggi dan masih relevan, namun pada kenyataannya terjadi krisis kepemimpinan yang bersifat Hindu. Penelitian ini mengeksplorasi bentuk kepemimpinan yang berkarakter Hindu, faktor penyebab terjadinya krisis dan cara mengatasinya. Selain bertujuan untuk mempopulerkan ciri-ciri kepemimpinan Hindu, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Hindu untuk lebih memahami ajaran agamanya di bidang kepemimpinan. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, berkontribusi mengangkat konsep kepemimpinan dalam tradisi Hindu sebagai pilihan solusi krisis kepemimpinan nasional. Konsep Raja Rshi merupakan konsep kepemimpinan ideal yang memadukan karakter seorang pemimpin sebagai Raja serta arif dan bijaksana layaknya seorang Rshi. Akar krisis kepemimpinan Hindu adalah lemahnya pola dasar pendidikan karakter Hindu pada usia dini. Faktor lainnya adalah sistem politik negara yang tidak lagi sesuai dengan demokrasi Pancasila dan penerapan otonomi daerah di kabupaten. Perebutan kekuasaan politik berdasarkan suara terbanyak menimbulkan banyak permasalahan. Politik yang bertumpu pada dominannya peran partai politik juga menjadi penyebab matinya proses pengkaderan kepemimpinan. Otonomi daerah hanya menghasilkan raja-raja kecil di daerah sehingga melemahkan struktur kepemimpinan di daerah. Jalan keluar dari krisis kepemimpinan ini adalah memulai dengan perbaikan serius pada pendidikan dasar dan dilanjutkan dengan upaya lainnya.
Referensi
Abdurrahman. 2020. Sejarah Pesantren di Indonesia : Sebuah Pelacakan Genealogis. Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj, 04 (01): 84-105
Chasani, Ichwan. 2021. Problem dan Solusi Pascapenerapan PMA Nomor 56 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Hindu, https://wartakota.tribunnews.com/2021/05/19/problem-dan-solusi-pascapenerapan-pma-nomor-56-tahun-2014-tentang-pendidikan-keagamaan-hindu?page=4. Diakses 25/5/2024
Giri, I Putu Agus Aryanaya. 2018. Konsep Kepemimpinan Catur Kotamaning Nrepati Dalam Kakawin Niti Sastra. Jurnal Sphatika, 9 (1) : 34-46
Gunawan, I Gede Arum. 2020. “Implementasi Ajaran Tri Parartha di masa Pandemi”.
Kementerian Agama Negara Republik Indonesia. 2024. PMA Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Pendidikan Widyalaya. Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia.
Kementerian Agama Negara Republik Indonesia. PMA Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Keagamaan Hindu. Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia.
Krishna Anand. 2016. Bringing the Best in The Child Memunculkan yang Terbaik dalam Diri Anak. Indonesia : Anand Krishna Global Co-Operation.
Mimbar Agama Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia. Senin, 21 September 2020 · 04:59 WIB https://kemenag.go.id/nasional/implementasi-ajaran-tri-parartha-di-masa-pandemi-pxyc4k
Riadi, Muchlisin. 2024. Fokus Grup Discussion (FGD) - Pengertian, Karakteristik dan Tahapan. https://www.kajianpustaka.com/2024/01/fokus-grup-discussion.html. Diakses pada 26/5/2024
Sukariawan, I Made. 2020. Merekonstruksi Sistem Pendidikan Hindu dalam Upaya Menumbuh-kembangkan Budi Pekerti Pada Anak untuk Menjadi Insan Cerdas dan Kompetitif . Pratama Widya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5 (1): 21-34
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Kajian Komunikasi Budaya
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
JKKB: Jurnal Kajian Komunikasi Budaya (Journal of Cultural Communication Studies is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Permissions beyond the scope of this license may be available at JKKB: Jurnal Kajian Komunikasi Budaya (Journal of Cultural Communication Studies