MENJAGA TRADISI DI TENGAH DISRUPSI: FENOMENA OTONAN VIRTUAL DALAM BUDAYA DAN AGAMA HINDU

Penulis

  • I Made Widiantara Politeknik Negeri Bali

Kata Kunci:

Upacara Otonan, Ritual Virtual, Agama Hindu, Ketahanan Budaya, Pandemi Covid-19, Budaya Digital

Abstrak

Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan signifikan dalam pelaksanaan upacara keagamaan di seluruh dunia, termasuk upacara otonan, sebuah perayaan hari lahir penting dalam budaya Hindu Bali. Penelitian ini mengeksplorasi adaptasi dan transformasi upacara otonan dalam konteks pandemi, dengan fokus khusus pada pemanfaatan teknologi virtual. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak COVID-19 terhadap pelaksanaan upacara otonan, cara masyarakat Hindu Bali beradaptasi dan memanfaatkan teknologi virtual untuk melakukan upacara, pelestarian makna dan nilai spiritual dalam pengaturan virtual, dan refleksi ketahanan budaya dan agama dalam menghadapi gangguan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan wawancara mendalam dengan praktisi Hindu Bali dan pemuka agama. Kerangka teori mengacu pada konsep ketahanan budaya, budaya digital, teori ritual, dan integrasi teknologi dalam praktik keagamaan. Temuan menunjukkan bahwa masyarakat Hindu Bali telah berhasil beradaptasi dengan tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi dengan melakukan upacara otonan secara virtual, menggunakan aplikasi panggilan video seperti WhatsApp dan Zoom. Makna spiritual, nilai-nilai, dan esensi dari upacara dipertahankan melalui niat yang tulus, partisipasi aktif, adaptasi ritual, dan penggunaan simbol-simbol suci. Fenomena otonan virtual mencerminkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi budaya dan agama Hindu Bali dalam menavigasi gangguan yang disebabkan oleh pandemi sambil mempertahankan elemen spiritual inti dari upacara tersebut. Studi ini berkontribusi pada pemahaman tentang transformasi budaya dan agama di era digital dan menawarkan wawasan berharga tentang peran teknologi dalam mempertahankan dan mengadaptasi tradisi keagamaan selama masa krisis. Temuan ini menyoroti pentingnya ketahanan budaya dan cara-cara inovatif komunitas dalam mempertahankan praktik keagamaan mereka dalam menghadapi kesulitan.

Referensi

Adnyana, I. W. S., & Putra, I. P. A. (2022). The Role of Digital Media in Preserving the Essence of Otonan Ceremony in Bali during the Pandemic Era. Journal of Media and Religion, 21(3), 185-201. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/15348423.2022.2077142

Artatik, I. G. A. (2019). OTONAN SEBAGAI UPAYA MEMULIAKAN MANUSIA DI BALI. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 19(1), 51-55. https://doi.org/10.32795/ds.v10i1.334

Brata, I. B. (2020). Cultural Resilience in the Midst of a Pandemic: The Case of Bali. Jurnal Kajian Bali, 10(2), 1-24. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/66006

Wallace, C. (2017). Cultural Resilience: The Production of Rural Community Heritage, Digital Archives and the Role of Volunteers. Journal of Rural Studies. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2015.05.002

Darmayasa, I. N. (2014). Bhagavad Gita: Nyanyian Tuhan. Denpasar: Yayasan Dharma Sthapanam. https://books.google.co.id/books?id=8G5MDwAAQBAJ

Dewi, N. P. M., & Dartanto, T. (2021). Resiliensi Sosial Budaya Masyarakat Bali dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Jurnal Kajian Bali, 11(2), 221-242. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/75808

Eiseman, F. B. (1990). Bali: Sekala and Niskala: Essays on Religion, Ritual, and Art. Periplus Editions. https://books.google.com/books?id=oQQ9EAAAQBAJ

Katz, E., Blumler, J. G., & Gurevitch, M. (1974). Uses and Gratifications Research. The Public Opinion Quarterly, 37(4), 509-523. https://www.jstor.org/stable/2747854

Maswinara, I. W. (1999). Bhagavad Gita: The Holy Book of Hindus. Surabaya: Paramita. https://books.google.co.id/books?id=9ZIMAQAAMAAJ

Nugroho, Y. (2018). Penggunaan Media Digital dalam Pelestarian Budaya Lokal di Indonesia. Jurnal Komunikasi, 12(2), 165-176. https://jurnal.ugm.ac.id/jika/article/view/36802

Paramita, I. B. G. (2020). Digitalisasi Upacara Agama di Bali Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Kajian Bali, 10(2), 51-68. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/66190

Picard, M. (2017). Kebalian: Konstruksi Dialogis Identitas Bali. Pustaka Larasan. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1157884

Pradana, G. Y. K., & Arcana, K. T. P. (2021). Virtual Reality and the Transformation of Religious Rituals: A Case Study of Otonan Ceremony in Bali during the COVID-19 Pandemic. Journal of Religion, Media and Digital Culture, 10(2), 145-162. https://brill.com/view/journals/rmdc/10/2/article-p145_145.xml

Pramana, I. P. Y. (2020). Transformasi Ritual di Era Digital: Studi Kasus Upacara Otonan di Bali. Jurnal Kajian Bali, 10(1), 35-52. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/58405

Pudja, G., & Sudharta, T. R. (2004). Manawa Dharmasastra (Manu Dharmasastra). Jakarta: Pustaka Mitra Jaya. https://books.google.co.id/books?id=eiVFAAAAYAAJ

Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th ed.). Free Press. https://books.google.com/books?id=9U1K5LjUOwEC

Rothenbuhler, E. W. (1998). Ritual Communication: From Everyday Conversation to Mediated Ceremony. SAGE Publications. https://books.google.com/books?id=ERNtQgAACAAJ

Sanjaya, I. K. S. A., & Pradana, G. Y. K. (2019). Peran Media Sosial dalam Pelestarian Budaya Bali. Jurnal Kajian Bali, 9(2), 173-188. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajian/article/view/54824

Short, J., Williams, E., & Christie, B. (1976). The Social Psychology of Telecommunications. John Wiley & Sons. https://books.google.com/books?id=dJw8AAAAIAAJ

Sitompul, M. R. (2021). Makna dan Pengalaman Ritual dalam Upacara Virtual: Studi Kasus Upacara Keagamaan di Indonesia selama Pandemi COVID-19. Jurnal Antropologi Indonesia, 42(1), 1-18. https://journal.ui.ac.id/index.php/jai/article/view/13253

Sudharta, T. R. (2001). The Otonan Ceremony in Balinese Life Cycle. Jurnal Kajian Bali, 1(1), 35-48. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/15630

Sudharta, T. R. (2019). Sarasamuscaya: Smerti Nusantara Bahasa Indonesia. Denpasar: ESBE Buku. https://books.google.co.id/books?id=8%5FrDDwAAQBAJ

Supelli, K. (2020). Peran Teknologi Komunikasi dalam Pelestarian Budaya di Era Digital. Jurnal Komunikasi, 14(1), 1-12. https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jurnalkomunikasi/article/view/2661

Wiana, I. K. (2002). Makna Upacara Yadnya dalam Agama Hindu. Paramita. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=367153c

Yogaswara, I. W., & Kusuma, I. N. W. (2023). Virtual Otonan: Negotiating Identity, Community, and Spirituality in the Digital Realm. Journal of Cultural and Religious Studies, 15(1), 22-39. https://www.ijcrs.net/index.php/ijcrs/article/view/217

Yudha, I. B. P., & Paturusi, S. A. (2021). Transformasi Upacara Yadnya pada Era Tatanan Kehidupan Baru di Bali. Jurnal Kajian Bali, 11(1), 51-72. https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/75192

Diterbitkan

30-05-2024

Cara Mengutip

I Made Widiantara. (2024). MENJAGA TRADISI DI TENGAH DISRUPSI: FENOMENA OTONAN VIRTUAL DALAM BUDAYA DAN AGAMA HINDU. Jurnal Kajian Komunikasi Budaya (Journal of Cultural Communication Studies), 1(01), 81–90. Diambil dari https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/JKKB/article/view/3735
Abstrak viewed = 9 times