N Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Tradisi Pesangkepan Tilem Di Desa Batukaang Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli

Penulis

  • I Wayan Saniarta

DOI:

https://doi.org/10.25078/japam.v3i02.796

Kata Kunci:

Pesangkepan Tilem Tradition, Religious Education

Abstrak

Tradisi Pesangkepan Tilem di Desa Batukaang Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli berupa pertemuan adat di genteng yang hanya dihadiri oleh warga laki-laki yang sudah berkeluarga. Fenomena yang terjadi dalam kehidupan beragama masyarakat Desa Batukaang adalah masyarakat belum banyak memahami hakikat makna dan nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini mengkaji tiga permasalahan utama, yaitu: 1) bentuk pelaksanaan Tradisi Pesangkepan Tilem di Desa Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, 2) fungsi pelaksanaan Tradisi Pesangkepan Tilem di Desa Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, 3 ) Nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terkandung dalam pelaksanaan Tradisi Pesangkepan Tilem di Desa Batukaang Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Teori Religius untuk menganalisis bentuk pelaksanaan Tradisi Ubin Pesangkepan, 2) Teori Fungsionalisme Struktural untuk menganalisis fungsi pelaksanaan Tradisi Ubin Pesangkepan, 3) Teori Nilai untuk mengkaji nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terkandung dalam pelaksanaan Tradisi Pesangkepan Tilem. Informan dipilih menggunakan teknik bola salju. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara terstruktur, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data dilakukan melalui proses reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan, dan tahap terakhir adalah penyajian hasil penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh dari pelaksanaan Tradisi Ubin Pesangkepan dapat dilihat dalam empat aspek, yaitu: 1) latar belakang pelaksanaannya. Tradisi Tilem Pesangkepan merupakan bentuk kegiatan keagamaan yang merupakan perwujudan dari rasa pengabdian masyarakat Hindu di Desa Batukaang yang telah diberikan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari, 2) Waktu pelaksanaan Tradisi Pesangkepan Tilem dilakukan selama Tilem (Bulan Mati). Tradisi Ubin Pesangkepan dilaksanakan sebulan sekali, 3) Sarana yang digunakan antara lain Ketan Pesiangan dan Canang Ceeng. Fungsi pelaksanaan Tradisi Ubin Pesangkepan bagi masyarakat Hindu di Desa Batukaang meliputi: 1) fungsi keagamaan, 2) fungsi sosial. Nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terkandung dalam pelaksanaan Tradisi Pesangkepan Tilem, yaitu: 1) nilai pendidikan tattwa, 2) nilai pendidikan akhlak, 3) nilai pendidikan acara.

 

Kata Kunci: Tradisi Ubin Pesangkepan, Pendidikan Agama

Referensi

Adiputra, I Gede Rudia. 2003. Pengetahuan Dasar Agama Hindu. Jakarta: STAH Dharma Nusantara.

Gunawijaya, I. W. T. (2022). Pola Peningkatan Bhakti Berlandaskan Ajaran Agama Hindu Masyarakat Desa Kubutambahan. Caraka: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 195-206.

Heriyanti, K. (2020). Bhakti Marga Jalan menuju Tuhan dan Mempertahankan Kebudayaan Lokal. ŚRUTI: Jurnal Agama Hindu, 1(1), 20-25.

Jana, I Ketut. 2009. Upacara Pemendak Agung pada Piodalan Kuningan di Pura Dalem Sakenan, Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kodya Denpasar (Kajian Bentuk, Fungsi dan Makna). Skripsi (tidak diterbitkan) Fakultas Dharma Acarya IHDN Denpasar.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Merta, P., & Wijaya, K. K. (2022). Nyepi Lokal Dalam Pengejawantahan Pelestarian Alam di Desa Lokasari Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem. Metta: Jurnal Ilmu Multidisiplin, 2(2), 49-66.

Nasikun. 2004. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudarsana, I.B. Putu. 2000. Filsafat Yadnya. Denpasar : Yayasan Dharma Acarya.

Yhani, P. C. C. (2022). Tri Kaya Parisudha Sebagai Landasan Komunikasi Pendidikan Dalam Moderasi Beragama. Satya Widya: Jurnal Studi Agama, 5(1), 74-88.

Unduhan

Diterbitkan

2023-10-31

Terbitan

Bagian

Artikel
Abstrak viewed = 181 times