KOMUNIKASI PEMASARAN TENUN CAGCAG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA BERBASIS MASYARAKAT

Penulis

  • Made Ika Kusuma Dewi Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Kata Kunci:

Komunikasi PemasaranTenun Cagcag, Wisata Budaya Berbasis Masyarakat

Abstrak

Komunikasi pemasaran tenun cagcag banjar pesalakan dapat berkembang menjadi desa wisata budaya berbasis masyarakat. Untuk menjaga agar tenun cagcag tetap relevan dipasar pariwisata global, diperlukan strategi komunikasi pemasaran yang efektif. Pendekatan berbasis masyarakat lokal menjadi kunci untuk menciptakan strategi yang autentik dan berkelanjutan. Artikel ini akan membahas bagaimana komunikasi pemasaran tenun cagcag yang berbasis masyarakat lokal banjar pesalakan Desa Pejeng Kangin dapat memperkuat identitas produk dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal berbasis desa wisata budaya. Komunikasi pemasaran tenun cagcag berbasis masyarakat lokal adalah pendekatan yang memanfaatkan pengetahuan, keterampilan, dan keunikan masyarakat lokal untuk memasarkan produk tenun cagcag. Pendekatan ini bertujuan untuk menonjolkan keaslian dan kekayaan budaya yang terdapat dalam produk tenun cagcag khususnya motif gegambir, sekaligus memberikan manfaat ekonomi serta wisata yang langsung kepada pengrajin maupun wisatawan.

Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Tenun Cagcag, Wisata Budaya Berbasis Masyarakat

Referensi

Agus, Hermawan. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga Ali, A. (2018). Travel and tourism: Growth potentials and contribution to the GDP of Saudi Arabia. Problems and Perspectives in Management, 16(1), 417–427. https:// doi.org/10.21511/ppm.16(1).2018.39

Biagi, Shirley. 2010. Media/Impact: Pengantar Media Massa. Jakarta: Salemba Humanika

Bungin, B. (2015). Komunikasi pariwisata: pemasaran dan brand destinasi. Jakarta: Prenada Media Group

Cangara, H. (2013). Perencanaan dan strategi komunikasi. Raja Grafindo Persada.

Dewi, M. H. U., Fandeli, C., dan Baiquni, M., 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali. Jurnal Kawistara, 3(2), 129–139. Dewi, Made Ika Kusuma. 2023. Strategi Komunikasi Perempuan Hindu Dalam Pelestarian Budaya Tenun Cagcag Motif Gegambir Banjar Pesalakan Desa Pejeng Kangin, Gianyar. https://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/ganaya/article/view/2692/1241

Fan, S., Chen, Y., Su, X., & Cheng, Q. (2018). A study of effects of ecotourism environment image and word of mouth on tourism intention. Ekoloji, 27(106), 599–604.

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenadamedia Group

Lundberg, E. (2017). The importance of tourism impacts for different local resident groups: A case study of a Swedish seaside destination. Journal of Destination Marketing and Management, 6(1), 46–55. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2212571X16300038

Moleong, L. J. (2010). Metode penelitian kulaitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page, S. (2009). Tourism Management : Managing for Change. Burlington, MA: Elsevier Ltd.

Paul, B. H., dan Chester, L. H., 1993. Sosiologi. Jakarta: Erlangga.

Riswandi. 2013. Strategi dan Program Pengembangan Pariwisata Bahari di Kabupaten Natuna. Thesis. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. [internet]. [diunduh pada 5 Januari 2017]. Dapat diakses pada http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream /123456789/67914/1/2013ris.pdf

Rizkianto, N., dan Topowijono., 2018. Penerapan Konsep Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berkelanjutan (Studi Pada Desa Wisata Bangun, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 58(2), 20–26. Romadhan, Ihsan Mohammad, Anggraeny Puspaningtyas, Dida Rahmadanik. 2018. Strategi Komunikasi Dalam Pelestarian Budaya Saronen Kepada Generasi Muda Di Kabupaten Sumenep. Jurnal Representamen Stamm, B.V. (2008). Managing innovation, design and creativity (2nd ed). Chichester: John Wiley & Sons Ltd. Sukirman, O., 2017. Apakah Anggaran Pemasaran Pariwisata Pemerintah Efektif dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan? (Studi Kasus di Indonesia Tahun 2011-2016). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, 7(2), 121–128. Surakhmad, W., 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Theng, S., 2015. Mass Tourism vs Alternative Tourism? Challenges and New Positionings. Retrieved February 21, 2019, from https://journals.openedition.org/ etudescaribeennes/7708#authors Wulansari, D., 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama. Yasir. 2021. Komunikasi pariwisata dalam pengembangan destinasi wisata di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. komunikasi%20pariwisata%20artikel.pdf

Zed, M., 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Diterbitkan

2024-09-12

Cara Mengutip

Made Ika Kusuma Dewi. (2024). KOMUNIKASI PEMASARAN TENUN CAGCAG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA BERBASIS MASYARAKAT. Jurnal Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama Dan Budaya, 9(2), 167–178. Diambil dari https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/parbud/article/view/4025

Terbitan

Bagian

Artikel

Kategori

Abstrak viewed = 0 times