Strategi SWOT Untuk Mengembangkan Potensi Destinasi Wisata Pantai Melayu di Kota Batam
DOI:
https://doi.org/10.25078/pariwisata.v8i2.3067Kata Kunci:
Destinasi Wisata, Pantai Melayu, Analisis SWOT, Kota BatamAbstrak
Kota terbesar di Kepulauan Riau adalah Batam. Pantai Melayu, yang terletak di Jembatan 4 Barelang, adalah salah satu tempat menarik di Kota Batam, sekitar 15 menit perjalanan dari Jembatan 1 atau sekitar 45 menit perjalanan dari Batu Aji. Pantai Melayu bisa terbilang pantai yang sudah lama beroperasi, oleh sebab itu Pantai Melayu menjadi sepi dan pengunjung sudah mulai tidak tertarik dengan Pantai Melayu. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya strategi pengembangan destinasi wisata yang direncanakan secara menyeluruh. Metodologi penelitian deskriptif kualitatif yang dipilih pada penelitian ini. Teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut: angket, wawancara, observasi, tinjauan pustaka, dan dokumentasi. Analisis SWOT digunakan dalam penelitian untuk mengetahui seberapa baik metode pengembangan objek wisata berhasil meningkatkan jumlah pengunjung dengan mengevaluasi kelebihan, kekurangan, kemungkinan, dan bahaya masing-masing strategi. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan matriks SWOT dengan empat kuadran, matriks IFAS dan EFAS, terlihat jelas bahwa rencana diversifikasi usaha diperlukan demi memaksimalkan daya tarik objek wisata pantai melayu juga optimalisasi kekuatan dan kelemahannya. Proses pengembangannya adalah sebagai berikut: (1) Memperluas media sosial dengan branding yang kuat untuk mengembangkan pantai melayu dan menyebarkan brosur tentang pantai melayu barelang yang ada di batam, (2) Mempekerjakan masyarakat lokal yang ada disana untuk mengelola pantai melayu agar menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan kekayaan ekonomi daerah sekitarnya pantai melayu, (3) Meningkatkan fasilitas dan wahana yang ada di pantai melayu, dan (4) Melindungi dan menjaga ekosistem yang ada di pantai melayu.