OPTIMALISASI PENGEMBANGAN “Setra Ari-Ari” SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA BAYUNG GEDE, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI
DOI:
https://doi.org/10.25078/pariwisata.v7i2.1016Kata Kunci:
Optimalisasi, pengembangan, daya tarik wisata budayaAbstrak
Artikel ini membahas tentang optimalisasi pengembangan “Setra Ari-Ari” Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Desa Bayung Gede Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pengembangan objek wisata budaya Setra Ari-Ari sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat tanpa mengurangi nilai sakral dan pelestarian yang ada. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran optimalisasi pengembangan “Setra Ari-Ari” Sebagai Objek Wisata Budaya di Desa Bayung Gede Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Temuan menunjukkan bahwa Setra Ari-Ari memiliki keunikan budaya yang hanya dimiliki Desa Bayung Gede, karena adanya tradisi menggantung ari-ari bayi yang baru lahir yang ditaruh di batok kelapa dan digantung di pohon Bukak (Cerbera manghas). Ada upaya untuk mengembangkan Desa Wisata Bayung Gede diantaranya adalah Setra Ari-Ari. Namun upaya tersebut masih belum optimal dalam mengembangkan Setra Ari-Ari sebagai objek wisata. Upaya yang perlu dilakukan agar pengembangan potensi Setra Ari-Ari dapat lebih optimal, yaitu meningkatkan kegiatan pariwisata agar lebih menarik, mengoptimalkan penggunaan fasilitas pariwisata dan menambah fasilitas lainnya, meningkatkan promosi dan kerjasama dengan pihak lain, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menjaga kebersihan. di lingkungan sekitarnya