KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MURID DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN TRI KAYA PARISUDHA DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA DENPASAR

Authors

  • Ni Wayan Sukardi Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • Ni Made Yuliani Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • Ni Komang Sutriyanti Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/anubhava.v4i1.2712

Keywords:

Interpersonal Communication, Implementing, Tri Kaya Parisudha

Abstract

In the implementation of character education in educational institutions, interpersonal communication patterns are very important so that character education can run well. This is because each student has a different background. This research was conducted to examine the interpersonal communication of teachers and students in implementing tri kaya parisudha at the Learning Activity Center in Denpasar. The theory that underlies this research is Rational Choice Theory. This study used a qualitative approach. The type of qualitative data collected is sourced from primary and secondary data. Data collection techniques used are observation, interviews, documentation. The findings of the research results are that the interpersonal communication applied by the teacher to the students of the Denpasar City Learning Activity Center in forming the religious character of children is using the preservation strategy model, one-way communication and interaction communication or two-way communication. This type of communication is expected to foster student activity both in teaching and learning activities and in play activities. The obstacles encountered are mechanical constraints (mechanical, channel noise), semantic between students and teachers (semantic noise), ecological constraints in learning activities in the city of Denpasar. Quality improvement is carried out by increasing educational input, improving the quality of the educational process, improving the school environment. The implications of interpersonal communication between teachers and students in tri kaya parisudha learning in the Learning Activity Center in Denpasar city are changes in the quality of children from the cognitive aspect, changes in the quality of children from the affective aspect, changes in the quality of children from the psychomotor aspect.

References

Alfi Fahmi Ulumudin. 2019. “Komunikasi Interpersonal Interpesonal Antara Ustad dan Santri Di Pondok Pesantren Modern Assuruur Bandung.

Anak Agung Istri Mira Utari Dewi1, Ida Bagus Surya Manuaba 2, M.G Rini Kristiantari 2020. Jurusan Pendidikan Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia E-Jurnal Adat dan Budaya, Vol.2, No. 2.

Anna Rofiatun, Siti Mariyam. 2021. Komunikasi Interpersonal-Interpersonal Guru Dan Murid dalam Pembinaan Akhlak di SMP Plus Nurul Hikmah Pamekasan.

Barbara Brown 2016. What is effective communication.

Berger, 2000. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Bloom, Supriono, 2009. menjelaskan Definisi hasil belajar.

Brian Spitzberg dan William Cupach (dalam Greene dan Burleson: 2003; Payne, 2005, terdapat 3 (Tiga) komponen dalam kompetensi komunikasi

Dimyati dan Mudjiono, 2013. mendefenisikan hasil belajar sebagai hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar

Effektifitas komunikasi (https://dokumen.tips/documents/macam-macam-metode-komunikasi.html,diakses tanggal 20 Mei 2022).

Erawati, Ni Komang, dkk. 2022. Ajaran Tri Kaya Parisudha. Jurnal. Dalam Buku Ni Diah Tantri Karya I Made Pasek .

ISSN: E-ISSN 2615-6156, P-ISSN: 2615-6113

Jamil Abdul Aziz, 2019. Komunikasi Interpersonal Guru dan Minat Belajar Murid.

Kajeng dkk. 2005. Sarascamuscya. Paramitha : Surabaya

Kamila Nadya Khairani. 2019. Komunikasi interpersonal. Yogyakarta: Suara Hati

Kiryantono, 2006, Wawancara mendalam adalah cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.

M. Furqon Hidayatullah. 2010. Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat & Cerdas. Surakarta: Yuma Pustaka.

Mawar Ramadhani, 2009. Komunikasi Interpersonal Guru dan Orangtua dalam mencegah Kenakalan Remaja Pada Peserta didik.

Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian.

Mulyana, Dedy, 2002. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ngalimun, 2018. Komunikasi Interpersonal. Jakarta: Pustaka Belajar

Ni Luh Rustini(2020:113)dalam jurnal berjudul Implementasi Tri Kaya Parisudha Dan Catur Paramita Dalam Pembentukan Karakter.

Permendiknas No. 16 tahun 2007 Tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru

Pola komunikasi (http://www.irmanfsp.com/2015/08/pola-pola-komunikasi, diakses tanggal 20 Mei 2022).

Pudja, G. 1982, Sarascamuscya, Jakarta : Departemen Agama RI

Pudja, G. 1999. Bhagawad Gita (Pancama Veda). Surabaya :Paramita

Rismayanti. 2010.“Komunikasi interpersonal Antarpribadi Anak Jalanan Muslim Di Sanggar Kreativitas Anak-Pusat Kajian Perlindungan Anak (Ska-Pkpa) Medan.

Sekartaji Reni A. 2017. “Komunikasi interpersonal Antara Guru Dengan Murid Dan Antar Murid Pada Kelompok Ekstrakurikuler Tari di SMPN1 Delanggu”.

Sudjana, 2005. Menguraikan Tujuan Penilaian Hasil Belajar.

Sugihartono, dkk. 2007. menjelaskan terdapat dua faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar.

Sugiyono, 2009. Memahami penelitian kualitatif dilengkapi contoh proposal dan laporan penelitian. Bandung : Alfabeta

Suhardana, K.M. 2008. Subha Asubha Karma, Perbuatan Baik dan Tidak Baik. Surabaya : Paramitha

Westin, 2017. Wacika Parisuda : Etika Ujaran Dalam Hindu.

Wiadnyana Agus, Made, Budi Adnyana Agus Gede, 2016. Narasi Niti - Sastra. Denpasar: CV Kayu Mas Agung.

Zulaika, Rika. 2010. Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Membentuk Kepribadian Anak di Kelurahan Perawang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak (Kajian Komunikasi Interpersonal Interaksional). UIN Suska Riau.

Published

2024-04-01
Abstract viewed = 9 times