PERANAN PASRAMAN BUDI PAKERTI NAWASENA DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI DESA BELEGA, BLAHBATUH, GIANYAR
DOI:
https://doi.org/10.25078/up.v6i2.5505Kata Kunci:
Pasraman Budi Pakerti Nawasena,Penguatan Pendidikan Agama HinduAbstrak
Salah satu penyelenggara pendidikan Agama Hindu di luar satuan pendidikan yang menjadi wadah dalam memperkuat pendidikan Agama Hindu adalah Pasraman. Pasraman Budi Pakerti Nawasena merupakan salah satu Pasraman non-formal yang ada di Desa Belega, Blahbatuh, Gianyar. Pasraman Budi Pakerti Nawasena menjadi wadah untuk memberikan penguatan pendidikan Agama Hindu khususnya untuk anak-anak. Pasraman Budi Pakerti Nawasena menjadi salah satu solusi dalam memperkuat pendidikan Agama Hindu untuk generasi muda Hindu. Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah bentuk Pasraman Budi Pakerti Nawasena dalam penguatan pendidikan Agama Hindu dan (2) Bagaimanakah dampak dari penguatan pendidikan Agama Hindu yang dilakukan oleh Pasraman Budi Pakerti Nawasena. Teori yang digunakan untuk menganalisis masalah adalah: Teori Fungsional Struktural dan Teori Behaviorisme. Subjek penelitian ini adalah ketua yayasan, pengajar Pasraman, dan siswa Pasraman. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pasraman Budi Pakerti Nawasena menjadi wadah pendidikan non-formal bagi anak-anak kelas 3 sampai dengan kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Bentuk penguatan pendidikan Agama Hindu yang dilaksanakan di Pasraman Budi Pakerti Nawasena, diantaranya: Penguatan Tattwa, Penguatan Susila, dan Penguatan Acara. Kendala yang dihadapi oleh Pasraman Budi Pakerti Nawasena yaitu minat dari siswa. Upaya yang dilakukan adalah melakukan kegiatan pembelajaran yang bervariasi yang lebih mengutamakan praktik atau kegiatan fisik. (2) Dampak penguatan pendidikan Agama Hindu yang dilakukan di Pasraman Budi Pakerti Nawasena berdampak terhadap pemahaman, etika, dan keterampilan siswa terkait ajaran-ajaran dalam Pendidikan Agama Hindu.
