TRADISI NGELUNGSUR TATE DI DESA ADAT PILAN KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR (PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU)
DOI:
https://doi.org/10.25078/up.v2i1.2643Keywords:
Tradisi Ngelungur Tate (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)Abstract
Tradisi merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari setiap pelaksanaan upacara yajna
khususnya di Bali, tradisi dan ritual keagamaan saling mempengaruhi satu sama lain. Tradisi
ngelungsur tate salah satu tradisi dari sekian banyak tradisi yang dilaksanakan di Bali. Tradisi
Ngelungsur Tate di laksanakan di Pura Dalem Desa Adat Pilan Kecamatan PayanganKabupaten Gianyar pada saat wuku Tambir atau di sebut dengan Saniscara Tambir. Penelitian
ini bertujuan (1) Untuk menjelaskan pelaksanaan Tradisi Nglungsur Tate di Desa Adat Pilan,
Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. (2) Untuk menjelaskan fungsi Tradisi Nglungsur
Tate di Desa Adat Pialan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. (3) Untuk menganalisis
nilai-nilai pendidikan Agama Hindu yang terkandung dalam tradisi nglungsur tate di Desa Adat
Pilan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.Teori yang digunakan untuk menganalisi
masalah adalah: Teori Fungsionalisme Struktural, Teori Nilai dari. Subjek penelitian ini adalah
pemangku adat, prajuru adat, dan masyarakat Desa Adat Pilan. Metode pengumpulan data
adalah Observasi, dokumentasi, studi kepustakaan. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan
metode analisis deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah reduksi, penyajian data dan
penarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah (1) Pelaksanaan Tradisi
Nglungsur Tate Di Desa Adat Pilan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianya. (2) Fungsi
Tradisi Ngelungsur Tate Di Desa Pakraman Pilan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar
(3) Nilai-Nilai Pendidikan Agama Hindu dalam Tradisi Nglungsur Tate Di Desa Adat Pilan,
Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.