PATOLOGI SOSIAL SISWA DI SMA DWIJENDRA BUALU, KUTA SELATAN, BADUNG, BALI : PERSPEKTIF PENDIDIKAN ETIKA HINDU

Penulis

  • Puspa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/japam.v5i1.4222

Kata Kunci:

Patologi sosial siswa membolos, usil dikelas, berpakaian tidak sopan, dan tindakan penanggulangannya

Abstrak

Pendidikan agama Hindu memandang objek materi pendidikan yaitu manusia sebagai sesuatu
dualitas yang tidak dapat dipisahkan, sehingga perlu dikaji secara holistik. Manusia bagi agama Hindu
merupakan mahluk hidup yang memiliki jiwa, pikiran, akal, budi, sifat/guna, panca tanmatra dan
panca mahabhuta. Manusia juga memiliki kemampuan atau kecerdasan untuk membedakan yang
baik dan yang tidak baik. Dari pandangan manusia sebagai objek pendidikan Hindu, maka pendekatan
dan metodenya tidak dapat disamakan dengan pendekatan benda-benda alam seperti yang digagas
oleh kaum positivis. kualitas siswa sebagai generasi penerus memegang peranan penting, mengingat
siswa merupakan tulang punggung bangsa dan negara yang menentukan maju mundurnya bangsa
kedepan. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah Patologi Sosial Siswa di SMA
Dwijendra Bualu Kuta Selatan Badung, penyebab timbulnya Patologi Sosial Siswa di SMA
Dwijendra Bualu Kuta Selatan Badung dan Upaya menanggulangi Patologi Sosial Siswa di SMA
Dwijendra Bualu Kuta Selatan Badung dilihat dari perspektif Pendidikan Hindu?. Metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan Teori yang digunakan adalah teori
behavioristik, teori interaksi sosial, teori motivasi. Patologi Sosial Siswa di SMA Dwijendra Bualu
yaitu Membolos sekolah, Usil pada saat jam pelajaran, berpakaian tidak sopan, dan merokok dikelas.
Penyebab timbulnya Patologi Sosial Siswa di SMA Dwijendra Bualu adalah faktor Pola asuh orang
tua, faktor Lingkungan tempat Tinggal dan faktor perkembangan Teknologi. Upaya yang dilakukan
sekolah dalam Menanggulangi Patologi Sosial Siswa Di SMA Dwijendra Bualu adalah tindakan
pencegahan dengan memberikan sosialisasi tentang tatatertib di sekolah, selanjutnya adalah tindakan
pemberian sangsi yaitu dengan memberikan hukuman dan pemanggilan orang tua dan yang terakhir
adalah tindakan penanggulangan serta cara penanganannya.

Unduhan

Diterbitkan

2025-09-22

Terbitan

Bagian

Artikel
Abstrak viewed = 40 times