KRITIK ATAS GAYA HIDUP HEDONISME DALAM PERSPEKTIF ETIKA PESIMISME ARTHUR SCHOPENHAUER
DOI:
https://doi.org/10.25078/sjf.v15i2.3062Kata Kunci:
Gaya Hidup, Hedonisme, Etika Pesimisme, Arthur SchopenhauerAbstrak
Hedonisme merupakan sebuah pandangan yang mengedepankan pencarian kebahagiaan dan kesenangan sebagai tujuan utama dalam kehidupan. Meskipun konsep ini menarik bagi beberapa orang, namun konsep ini tidak terlepas dari sejumlah kritik yang diajukan terhadap gaya hidup hedonisme. Hedonisme sering dikritik karena dianggap mengarahkan pada kehidupan yang kurang bermakna. Jika satu-satunya tujuan adalah mencari kesenangan dan menghindari penderitaan, maka hal tersebut dapat mengabaikan aspek-aspek yang lebih dalam dan bermakna dari kehidupan, seperti pengabdian kepada orang lain, serta pengembangan etika dan moralitas. Salah satu kritik terhadap gaya hidup hedonisme datang dari pemikiran Arthur Schopenhauer. Oleh karenanya, dengan metode kualitatif dan pendekatan hermeneutik filosofis, maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Arthur Schopenhaur memandang sebuah kehidupan sebagai rangkaian dari penderitaan, manusia menjadi menderita karena kehendak yang dimiliki. Upaya dalam menemukan kebahagiaan dalam pandangan Schopenhauer adalah dengan mengendalikan kehendak. Kebahagiaan tidak dapat diukur dalam hal kenikmatan fisik seperti makanan, minuman, atau hiburan dan barang-barang mewah. Namun kebahagiaan yang sejati muncul dari sikap asketis serta melakukan penyangkalan terhadap kehendak. Gaya hidup hedonisme bagi Schopenhauer adalah sebuah perilaku sia-sia, karena hal tersebut justru membawa manusia pada jurang penderitaan.