RELAKS DENGAN FEAR OF MISSING OUT (FOMO) DALAM PERSPEKTIF GELASSENHEIT MARTIN HEIDEGGER
DOI:
https://doi.org/10.25078/sjf.v16i1.2886Kata Kunci:
fear of missing out, gestell, gelassenheitAbstrak
Fokus tulisan ini membahas tentang fenomena Fear of Missing Out (FoMO), yakni kondisi kecemasan saat pengguna ketinggalan informasi terkini, tidak update aktivitas orang lain saat ketidakhadiran dirinya. Kondisi tersebut dapat mendorong pengguna mengalami adiksi internet dan menghabiskan banyak waktu di internet, demi mendapatkan perasaan terlibat dan bergabung. Kondisi Dasein yang larut dalam keseharian di dunia digital seperti itu akan direfleksikan dengan pemikiran Martin Heidegger tentang teknologi dan hubungan manusia dengannya, secara khusus Gestell dan Gelassenheit. Tujuan tulisan ini, menawarkan suatu sikap yang berdasar secara metafisis (jadi bukan hanya suatu sikap pragmatis saja), ketika berhadapan dengan gawai atau telepon genggam, yaitu Gelassenheit. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis. Dalam tulisan ini juga saya banyak terinsiprasi dari tulisan F. Budi Hardiman dalam Aku Klik Maka Aku Ada. Temuan dalam tulisan ini, pemikiran Heidegger tentang teknologi masih tetap relevan hingga saat ini. Perlu diakui bahwa teknologi memanglah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, juga menjadi penyingkapan sejarah Ada era ini, dan juga turut mempengaruhi cara berada manusia saat ini, namun di sisi lain membuat orang larut dalam kesehariannya di dunia digital, seperti kita lihat dalam fenomena FoMO, para pengguna asyik dan sibuk berpikir kalkulatif dan kerasan dalam dunia digital. Sehingga tawaran sikap Heidegger tentang Gelassenheit, yaitu relaks terhadap alat-alat memberikan inspirasi penting dan mendalam bagi pengguna.
















