TINJAUAN KRITIS PERILAKU AROGANSI ANAK PEJABAT NEGARA DALAM RELASIONALITAS AKU DAN LIYAN
Perspektif Etika Armada Riyanto
DOI:
https://doi.org/10.25078/sjf.v14i2.2598Kata Kunci:
Arrogance, violence, The Relationality of I and Others.Abstrak
ABSTRAK
Fokus tulisan ini adalah membahas mengenai dampak perilaku arogansi anak pejabat negara terhadap relasi dengan sesama dalam perspektif Filsafat Etika Armada Riyanto. Metode yang digunakan penulis dalam membahas tema ini adalah analisis kritis etika relasi berdasarkan konsep Relasionalitas Aku dan Liyan yang digagas oleh Armada Riyanto. Sumber utama dari tulisan ini adalah buku Relasionalitas yang ditulis sendiri oleh Armada Riyanto. Perilaku arogansi anak pejabat negara mengakibatkan rusaknya relasi yang baik terhadap sesama. Perilaku arogansi yang disebabkan oleh keangkuhan dan kesombongan pelaku menyebabkan yang lain hanya dianggap sebagai pelengkap dalam relasi kehidupan manusia sehari-hari. Sehingga dalam relasi sehari-hari tidak jarang yang lain hanya dijadikan sebagai objek kekerasan ataupun penganiayaan. Kekerasan selalu bertentangan dengan kodrat manusia dan tentunya mencederai martabat manusia itu sendiri. Armada Riyanto menggagas konsep relasionalitas Aku dan Liyan agar yang lain tidak hanya dipandang sebagai “orang ketiga” yang dapat ditindas, melainkan Armada Riyanto menghendaki agar martabat Liyan sungguh dihormati dan dijunjung tinggi oleh setiap manusia. Konsep demikian menciptakan relasi yang mesra antara sesama manusia sehingga setiap manusia mampu menghormati dan menghargai yang lain seperti menghargai diri sendiri. Sehingga penulis sampai pada temuan bahwa dalam membangun relasi dengan sesama perlu menerapkan relasi yang bersifat intersubjektif dan dilandasi semangat cinta, di mana dalam relasi tersebut sangat ditekankan kesederajatan antar subjek yang berelasi dan penghargaan terhadap yang lain. Konsep demikian juga dapat mengatasi persoalan terkait arogansi anak pejabat negara yang berujung pada tindakan kekerasan.