CINTA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT EKSISTENSIALISME JEAN-PAUL SARTRE
DOI:
https://doi.org/10.25078/sjf.v14i1.160Kata Kunci:
Filsafat Cinta, Seksualitas, Jean-Paul Sartre, EksistensialismeAbstrak
Beberapa filosof menjelaskan definisi cinta sebagai sesuatu hal yang indah, cinta diartikan sebagai spirit atau dasar dari kehidupan manusia. Cinta memberikan nuansa yang positif yang berdampak pada sebuah keharmonisan dan kedamaian manusia. Namun, berbeda dengan pandangan seorang fiosof eksistensialisme Jean-Paul Sartre yang menganggap cinta bukanlah sesuatu yang indah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutik filosofis dengan menggali pemikiran-pemikiran Jean-Paul Sartre yang berkaitan dengan cinta. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, Sartre mengartikan sebuah cinta sebagai suatu hal yang menyebabkan konflik, hal itu didasarkan pada pendapat Sartre yang mengatakan manusia tidak bebas, serta selalu menjadi objek dalam relasi yang disebut cinta tersebut. Kedua, cinta diartikan sebagai sebuah penipuan diri, karena menyebabkan manusia tidak autentik dan diperbudak oleh cinta. Ketiga, Sartre menjelaskan hubungan seksual adalah penyerahan eksistensinya secara bulat-bulat kepada orang lain.