MAKNA RITUAL TOLAK BALA DI AIR TERJUN SEDUDO PADA MASYARAKAT DESA NGLIMAN NGANJUK
DOI:
https://doi.org/10.25078/pariwisata.v9i2.3339Kata Kunci:
Ritual Tolak Bala, Air Terjun Sedudo, Masyarakat Desa, Makna Spiritual, Tradisi LokalAbstrak
Artikel ini menyelidiki makna dan peran ritual tolak bala di Air Terjun Sedudo dalam kehidupan masyarakat Desa Ngliman, khususnya dalam konteks upaya mencegah dan menolak bala atau malapetaka yang dianggap dapat mengancam kehidupan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik kajian literatur untuk mendalamkan pemahaman tentang signifikansi ritual tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual tolak bala di Air Terjun Sedudo bukan hanya sekadar tradisi turun-temurun, tetapi juga mengandung makna spiritual, sosial, dan budaya yang mendalam. Masyarakat melibatkan diri dalam ritual ini sebagai bentuk ekspresi kepercayaan pada kekuatan gaib yang diyakini mampu menjaga kesejahteraan dan harmoni dalam kehidupan mereka. Selain itu, ritual ini juga menjadi momen penting untuk memperkokoh solidaritas sosial dan identitas budaya di antara warga Desa Ngliman. Artikel ini menyajikan gambaran yang holistik mengenai bagaimana ritual tolak bala di Air Terjun Sedudo bukan hanya memainkan peran sebagai praktik keagamaan, tetapi juga sebagai sarana membangun dan menjaga kebersamaan dalam masyarakat Desa Ngliman.
Referensi
Amanda, D., Syawalna, R., Susilo, Y., Pd, S., & Pd, M. (2023). TRADHISI PRANA PRATISTA ING DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK. In Yohan Susilo/ JOB (Vol. 19, Issue 2). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/baradha
Andiana, E. M., & Wahyuningsih, N. (2020). TRADISI TOLAK BALAK DI AIR TERJUN SEDUDO DI DESA NGILMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK. 4(2), 2020.
Ayuningtyas, P., & Hakim, L. (2014). ETNOBOTANI UPACARA PENYAMBUTAN BULAN SURA DI KOMPLEK WISATA ALAM AIR TERJUN SEDUDO, NGANJUK. In Jurnal Biotropika | (Vol. 2, Issue 1).
Fitri Astutik, L., Purnomo, A., Nyoman Ruja, I., & Golddra Pamungkas Bramantya, D. (n.d.). Konstruksi sosial Siraman Gong Kyai Pradah di Blitar. Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S), 3(1), 15–19. https://doi.org/10.17977/um063v3i12023p15-19
Jatmiko, A., & Soepeno, B. (2020). Siraman Satu Suro Ritual in Sedudo Waterfall Nganjuk District 1992-2018.
Leyliana, A., Setiawan, W., Bahasa Indonesia, T., Sayyid, U., & Tulungagung, A. R. (2022). NILAI SOSIAL BUDAYA UPACARA RITUAL SIRAMAN AIR TERJUN SEDUDO DI KABUPATEN NGANJUK. In Citra Ilmu, Edisi (Vol. 18).
Lubis, R. F., & Saleh, I. (2024). Desakralisasi Ritual Tolak Bala Dalam Perspektif Fenomenologis: Tradisi Masyarakat Desa Pardamean Baru Mandailing Natal. Empirisma: Jurnal Pemikiran Dan Kebudayaan Islam, 33(1), 187–222. https://doi.org/10.30762/empirisma.v33i1.2076
Purbo, M., Sanjoyo, & Jember, U. (n.d.). Jember 2020: Muncul Kembalinya Tradisi Tolak Balak di Masa Pandemi (Vol. 2, Issue 2).
Rahayuningsih, T. (2018). MAKNA SIMBOL BUDAYA TRADISI SIRAMAN AIR TERJUN SEDUDO DI DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK.
Rizal, N., & Sosiologi, P. (2019). MAKNA RITUAL SIRAMAN AIR SEDUDO PADA MASYARAKAT DESA (studi pada masyarakat desa ngliman kecamatan sawahan kabupaten nganjuk).
Rohmah Nur Lilik. (2015). STUDI TENTANG PELAKSANAAN UPACARA RITUAL SIRAMAN SATU SURO DI SEDUDO DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK.
Silfia Hanani, D. R., Si, M., Sosiologi, J., Fakultas, A., Adab, U., & Dakwah, D. (n.d.). SEDEKAH RAMO SEBAGAI TRADISI TOLAK BALAK PADA MASYARAKAT DESA LUBUK RUMBAI KECAMATAN MUARA RUPIT KABUPATEN MURATARA.
Yulianti, N., Sabila, I. N., & Widianto, A. A. (2022). Solidaritas sosial dalam ritual adat siraman Sedudo di Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk. 2(10), 962–971. https://doi.org/10.17977/um063v2i102022p962-971
Zulya, Hasibuan, M., & Widiyanti Suci. (n.d.). Analisis Makna Upacara Tolak Balak di Desa Talang Tengah Kabupaten Bengkulu Tengah