PROMOSI DESA WISATA PENGLIPURAN PASCA PANDEMI COVID–19 MELALUI FESTIVAL BUDAYA STUDI KASUS: PENGLIPURAN VILLAGE FESTIVAL IX
DOI:
https://doi.org/10.25078/pariwisata.v8i2.2841Kata Kunci:
Event Marketing Process, Cultural Festival, Penglipuran Village FestivalAbstrak
Penglipuran Village Festival merupakan festival budaya yang diselenggarakan sebagai bentuk komitmen masyarakat untuk tetap melestarikan tradisi dan budaya di Desa Penglipuran. Penelitian ini menganalisis event marketing process dalam penyelenggaraan Penglipuran Village Festival IX dan bagaimana Penglipuran Village Festival IX menjadi media promosi Desa Wisata Penglipuran pasca pandemi Covid–19. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis berdasarkan event marketing process dan bauran pemasaran 7P yaitu product, price, place, promotion, process, people, dan physical evidence. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan event Penglipuran Village Festival IX sesuai dengan event marketing process berdasarkan model Lynn Van Der Wagen (2006). 7P sebagai elemen bauran pemasaran juga sudah terpenuhi dalam Penglipuran Village Festival IX. Sasaran utama penyelenggaraan Penglipuran Village Festival IX adalah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang berkualitas. Hadirnya event Penglipuran Village Festival IX dengan berbagai pogram–program menarik dapat menjadi titik balik pemulihan pariwisata pasca pandemi Covid–19.
Kata Kunci: Proses Pemasaran Event, Festival Budaya, Penglipuran Village Festival