AJARAN TAT TWAM ASI DALAM KAKAWIN AJI PALAYON
DOI:
https://doi.org/10.25078/kalangwan.v9i1.1608Keywords:
Karya Sastra, Kakawin Aji Palayon, Perjalanan Atman, Tat Twam AsiAbstract
Karya sastra sebagai ladang ajaran kehidupan dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali masih tetap ekisis keberadaannya pada era globalisasi saat ini yang akrab disebut sebagai zaman now. Salah satu jenis karya sastra Bali tradisional yang kaya akan ajaran susila, khususnya terkait Tat Twam Asi adalah kakawin Aji Palayon. Tulisan ini berusaha untuk mengungkap ajaran Tat Twam Asi yang terdapat dalam karya sastra kakawin Aji Palayon dengan perangkat teori semiotik dan religi yang didukung oleh metode analisis isi dan deskriptif analisis. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa kakawin Aji Palayon merupakan karya sastra tradisional Bali berbentuk tembang yang menceritakan tentang perjalanan sang atman sejak baru meninggalkan badan kasar hingga sampai pada suarga loka. Dalam perjalanan sang atman juga dipenuhi oleh ajaran Tat Twam Asi, seperti yang terdapat pada Sargah 1, Bait ke 20 dan 22 serta pada Sargah 3, Bait ke 12, 21, 25, 28, 29, 30, 35, 36, dan 37. Pada dasarnya, kunci dari ajaran Tat Twam Asi yang terdapat pada kakawin Aji Palayon, yaitu cara terbaik untuk menghadapi rintangan adalah kita harus mempunyai kesadaran serta rasa memiliki, sehingga muncullah pengertian antara satu sama lain. Dengan pengertian tersebut, maka rintangan seberat apapun akan mudah untuk dilewati.