SABDĀLAṂKARA DALAM KAKAWIN NĪTIŚĀSTRA: TAHAPAN DASAR KEPEMIMPINAN DALAM DIRI

Authors

  • Putu Eka Sura Adnyana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/kalangwan.v11i2.1475

Keywords:

Sabdālaṃkara, Kakawin Nītiśāstra, Kepemimpinan

Abstract

Kakawin adalah salah satu karya sastra Jawa Kuno yang mengandung nilai-nilai kehidupan sangat tinggi. Istilah kakawin berasal dari bahasa Sanskerta yaitu kawi dan dalam sastra Sanskerta klasik kawi berarti “penyair”. Kakawin Nītiśāstra berasal dari kata Nìti dan śāstra. Nìti berarti undang-undang yang mengatur negeri sedangkan śāstra berarti pelajaran agama atau pelajaran dharma. Kakawin Nītiśāstra dikarang oleh seorang pengarang yang tidak dikenali namanya, merupakan kakawin moralistis-didaktis. Teori yang digunakan adalah teori semiotika model Riffaterre. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan metode simak yang dikombinasikan dengan teknik dasar catat. dilanjutkan dengan menggunakan metode dan teknik analisis data yang meliputi (1) Reduksi Data, (2) Penyajian data, dan (3) Verifikasi. Diakhiri dengan metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Kakawin Nītiśāstra hanya berisikan dan memuat anuprasa serta sabdālaṃkara yaitu puspayamaka dan wrêtantayamaka, namun didalam Kakawin Nītiśāstra tidak ditemukannya sabdālaṃkara yang lain seperti kanciyamaka, padādyantayamaka, padantayamaka. Kepemimpinan dalam teks Hindu seperti kakawin Nītiśāstra senantiasa berorientasi kepada tujuan hidup sekala dan niskala, jagatditha dan moksa yaitu, terpeliharanya keseimbangan hidup lahir dan batin.

Downloads

Published

2022-07-29

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 44 times