KENSEP TRI HITA KARANA MENJAGA EKSISTENSI SUBAK DARI ANCAMAN ALIH FUNGSI LAHAN
DOI:
https://doi.org/10.25078/vs.v7i1.1395Keywords:
Tri Hita Karana, subak, alih fungsi lahanAbstract
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan mengkaji lebih dalam tentang implementasi
konsep tri hita karana, khsusnya dalam menjaga eksistensi subak dari ancaman alif fungsi lahan
yang kini terjadi hampir di seluruh wilayah Bali. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan
metode studi pustaka, dengan melakukan kajian berdasarkan referensi atau literatur yang
tersedia, terutama dari artikel-artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah. Hasil
penulisan karya ilmiah ini menunjukan konsep tri hita karana hingga kini masih menjiwai
sistem subak di Bali. Hal ini terlihat dari setiap aktifitasnya tidak bisa terlepas dari aspek,
pawongan, palemahan dan parhyangan. Pawongan meliputi peran krama subak sebagai garda
terdepan melindungi kawasan subak dari alih fungsi lahan. Ketegasan krama subak dapat
dituangkan dalam awig-awig subak baik tertulis ataupun lisan. Palemahan untuk memberikan
arahan mengenai sikap subak dan krama untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya
alam yang terbatas yang terdiri atas tanah atau lahan pertanian. Sumber daya air yang ada di
Bali dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk irigasi, air bersih, dan
industry. Unsur parhyangan meliputi aktivitas keagamaan yang ada di areal subak yang
diwujudkan dengan adanya bangunan suci sebagai tempat manusia melakukan
persembahyangan dan melakukan kegiatan upacara lainnya.