Upadhyaya : Jurnal Penelitian Pendidikan Agama
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/UP
<p>Upadhyaya : Jurnal Penelitian Pendidikan Agama merupakan wadah yang menampung artikel-artikel mahasiswa dan dosen terkait penelitian pendidikan Agama dengan ruang lingkup penelitian berupa strategi pembelajaran pendidikan agama, media pembelajaran pendidikan agama, instrumen penilaian pembelajaran agama, model pembelajaran agama, metode pembelajaran pendidikan agama, teknologi pendidikan agama, aplikasi sistem pendidikan agama, efektifitas pembelajaran agama, kurikulum pendidikan agama, kebijakan-kebijakan pemdidikan agama, isu-isu kontemporer pendidikan agama, manajemen pendidikan agama, falsafah pendidikan agama, teori-teori pendidikan agama dan kontribusi pendidikan agama.</p>UHN IGB Sugriwa Denpasaren-USUpadhyaya : Jurnal Penelitian Pendidikan Agama2827-9034PERANAN GURU AGAMA HINDU DALAM IMPLEMENTASI AJARAN CATUR PARAMITA TERHADAP PENUMBUHKEMBANGAN KARAKTER SISWA DI SD NEGERI 5 BATUBULAN KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/UP/article/view/2662
<p>Ajaran Catur Paramita sangat mulia diimplementasikan menjadi pedoman yang kuat dalam<br>menumbuhkembangkan karakter, agar siswa dapat membedakan perbuatan yang baik dan<br>buruk, kontribusi ajaran ini pun sangat dibutuhkan terutama dalam aspek menstabilkan sifat<br>emosional siswa dengan lebih mengedepankan sikap pengendalian diri. Teori yang digunakan<br>dalam penelitian ini adalah teori peran, menurut Biddle dan Thomas serta teori Behaviorisme<br>menurut Gagne dan Berliner Teknik penentuan informan yang peneliti gunakan adalah teknik<br>purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah hasil observasi<br>partisipasi pasif, wawancara terstruktur, studi dokumentasi dan studi pustaka. Berdasarkan<br>observasi dan hasil wawancara bersama informan, hasil penelitian menunjukkan Peranan guru<br>agama Hindu dalam pengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadap<br>penumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan Sukawati<br>Kabupaten Gianyar adalah (1) transformer dalam implementasi ajaran Catur Paramita yang<br>memberikan pemahaman tentang ajaran Maitri, Karuna, Mudita, dan Upeksa, (2) modeling<br>dalam implementasi ajarana Catur Paramita, (3) pengawas dalam implementasi ajaran Catur<br>Paramita dan (4) evaluator dalam implementasi ajaran Catur Paramita. Kendala yang dihadapi<br>oleh guru agama Hindu dalam mengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadap<br>penumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan Sukawati<br>Kabupaten Gianyar berasal dari (1) kendala internal yaitu faktor bawaan, faktor emosional, dan<br>faktor minat. (2) Kendala eksternal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan<br>masyarakat, dan media massa. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru agama Hindu untuk<br>mengatasi kendala dalam mengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadap<br>penumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan Sukawati<br>Kabupaten Gianyar adalah (1) Memberi pemahaman tentang ajaran Catur Paramita, (2)<br>Optimalisasi aktivitas ajaran Catur Paramita dan (3) Menjalin Komunikasi yang Harmonis<br>dengan orang tua dan siswa.</p>Ni Wayan AriantiniNi Komang SutriyantiIda Ayu Adi Armini
Copyright (c) 2021
2024-11-132024-11-132213714810.25078/up.v2i2.2662STRATEGI GURU AGAMA HINDU DALAM MENANGGULANGI PATOLOGI SOSIAL PADA SISWA SMP NEGERI 1 ABANG
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/UP/article/view/2660
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Strategi Guru Agama Hindu dalam<br>Menanggulangi Patologi Sosial. Penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Abang ini<br>menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek<br>penelitian adalah guru agama Hindu dan siswa SMP Negeri 1 Abang, sedangkan objeknya<br>adalah patologi sosial pada siswa SMP Negeri 1 Abang. Instrumen dalam penelitian ini adalah<br>hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan. Teknik analisis data dalam<br>penelitian ini dengan mendeskripsikan hasil wawancara.<br>Hasil penelitian menunjukan bahwa patologi sosial yang sering ditemukan oleh guru<br>Agama Hindu di SMP Negeri 1 Abang adalah siswa mengganggu teman yang sedang fokus<br>sembahyang, siswa mengobrol saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, siswa menjahili teman<br>ketika kegiatan kerja bakti, dan siswa tetap mengendarai sepeda motor padahal sudah dilarang<br>sesuai aturan sekolah. Strategi yang dilakukan untuk menanggulangi patologi sosial siswa<br>SMP Negeri 1 Abang adalah Guru mendidik dengan pengembangan melalui ajaran Tri Kaya<br>Parisudha dan Panca Niyama Brata, Guru mendidik dengan pembiasaan, dan Gurumendidik<br>dengan keteladanan. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru agama Hindu dalam<br>menanggulangi patologi sosial pada siswa SMP Negeri 1 Abang adalah kendala internal yang<br>meliputi; faktor bawaan, faktor emosional, dan kendala eksternal yang meliputi; faktor</p> <p>lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan media sosial. Upaya-<br>upaya yang dilakukan dalam menanggulangi kendala yang dihadapai oleh guru agama Hindu</p> <p>pada siswa SMP Negeri 1 Abang adalah (1) untuk menghadapi faktor internal diterapkan sikap<br>3 S yaitu senyum, salam, sapa.(2) untuk menghadapi kendala eksternal dengan cara menjalin<br>komunikasi yang harmonis antara orang tua dan siswa.</p>Ni Ketut Putri LestariI Gede Sedana SuciI Gede Dedy Diana
Copyright (c) 2021
2024-11-132024-11-132212613610.25078/up.v2i2.2660TRADISI MEPEED DALAM UPACARA PUJAWALI DI PURA DESA MENGWI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/UP/article/view/2657
<p>Keunikan dari pelaksanaan Tradisi Mepeed adalah dilihat dari penggunaan sarana upakara atau<br>bantennya. Biasanya di masyarakat luas gebongan itu disusun mengerucut keatas, lain halnya<br>dengan gebogan yang digunakan dalam tradisi mepeed di Desa Mengwi ini yang<br>menggunakan gebogan rebongan/rayunan dengan penataan nasi, buah, jajan, serta lain<br>sebagainya setara layaknya sebuah tempat makanan. Dari keunikan tradisi mepeed di Desa<br>Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung terkandung kental akan nilai-nilai<br>pendidikan agama Hindu dan implikasi-implikasi terhadap kehidupan masyarakat di desa<br>Mengwi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) prosesi pelaksanaan Tradisi Mepeed,<br>(2) mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan agama Hindu dalam Tradisi<br>Mepeed? (3) mengetahui implikasi pelaksanaan Tradisi Mepeed. Teori yang digunakan untuk<br>menganalisis masalah adalah : (1) Teori Religi dari Robertson Smith. (2) Teori Behavioristik<br>dari Thorndike. (3) Teori Nilai dari Plato. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam<br>penelitian ini adalah observasi non partisipan, wawancara, studi kepustakaan, dan<br>dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif<br>dengan langkah-langkah reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan dan penyajian hasil<br>analisis data. Hasil penelitian menunjukkan (1) Prosesi Tradisi mepeed, tahap persiapan, tahap<br>inti pelaksanaan, dan tahap akhir pelaksanaan Tradisi mepeed dalam upacara Pujawali di Pura<br>Desa Mengwi. Nilai-nilai yang terdapat pada tradisi Mepeed yakni nilai religi, nilai tanggung<br>jawab, nilai kerjasama, dan nilai etnopedagogi. Implikasi tradisi Mepeed yakni implikasi<br>penguatan religi mepeed, implikasi kesadaran sosial keagamaan, dan implikasi pendidikan<br>karakter Hindu.</p>Ni Nyoman Ayu TrikayantiI Wayan DarnaIda Ayu Adi Armini
Copyright (c) 2021
2024-11-132024-11-132211512510.25078/up.v2i2.2657PERANAN GURU AGAMA HINDU DALAM IMPLEMENTASI AJARAN CATUR PARAMITA TERHADAP PENUMBUHKEMBANGAN KARAKTER SISWA DI SD NEGERI 5 BATUBULAN KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/UP/article/view/2664
<p>Ajaran Catur Paramita sangat mulia diimplementasikan menjadi pedoman yang kuat dalam<br>menumbuhkembangkan karakter, agar siswa dapat membedakan perbuatan yang baik dan<br>buruk, kontribusi ajaran ini pun sangat dibutuhkan terutama dalam aspek menstabilkan sifat<br>emosional siswa dengan lebih mengedepankan sikap pengendalian diri. Teori yang digunakan<br>dalam penelitian ini adalah teori peran, menurut Biddle dan Thomas serta teori Behaviorisme<br>menurut Gagne dan Berliner Teknik penentuan informan yang peneliti gunakan adalah teknik<br>purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah hasil observasi<br>partisipasi pasif, wawancara terstruktur, studi dokumentasi dan studi pustaka. Berdasarkan<br>observasi dan hasil wawancara bersama informan, hasil penelitian menunjukkan Peranan guru<br>agama Hindu dalam pengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadap<br>penumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan Sukawati<br>Kabupaten Gianyar adalah (1) transformer dalam implementasi ajaran Catur Paramita yang<br>memberikan pemahaman tentang ajaran Maitri, Karuna, Mudita, dan Upeksa, (2) modeling<br>dalam implementasi ajarana Catur Paramita, (3) pengawas dalam implementasi ajaran Catur<br>Paramita dan (4) evaluator dalam implementasi ajaran Catur Paramita. Kendala yang dihadapi<br>oleh guru agama Hindu dalam mengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadap<br>penumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan Sukawati<br>Kabupaten Gianyar berasal dari (1) kendala internal yaitu faktor bawaan, faktor emosional, dan<br>faktor minat. (2) Kendala eksternal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan<br>masyarakat, dan media massa. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru agama Hindu untuk<br>mengatasi kendala dalam mengimplementasikan ajaran Catur Paramita terhadap<br>penumbuhkembangan karakter siswa di SD Negeri 5 Batubulan Kecamatan Sukawati<br>Kabupaten Gianyar adalah (1) Memberi pemahaman tentang ajaran Catur Paramita, (2)<br>Optimalisasi aktivitas ajaran Catur Paramita dan (3) Menjalin Komunikasi yang Harmonis<br>dengan orang tua dan siswa</p>Ni Wayan AriantiniNi Komang SutriyantiIda Ayu Adi Armini
Copyright (c) 2021
2024-11-132024-11-132213714810.25078/up.v2i2.2664IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SISTEM DARING DALAM PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI DI SMA PGRI 4 DENPASAR PADA MASA PANDEMI COVID-19
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/UP/article/view/2665
<p><span style="font-weight: 400;">Metode pembelajaran sistem daring merupakan sistem pembelajaran yang implementasinya menggunakan bantuan media </span><em><span style="font-weight: 400;">internet</span></em><span style="font-weight: 400;">. SMA PGRI 4 Denpasar salah satu sekolah yang mengalami dampak dari adanya </span><em><span style="font-weight: 400;">covid-19</span></em><span style="font-weight: 400;">. Adapun masalah yang akan dibahas yakni (1) Bagaimana implementasi metode pembelajaran sistem daring pada mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu di SMA PGRI 4 Denpasar pada masa pandemi </span><em><span style="font-weight: 400;">covid-19</span></em><span style="font-weight: 400;">, (2) Apa saja kendala yang dialami dalam implementasi metode pembelajaran sistem daring mata pelajaran Agama Hindu di SMA PGRI 4 Denpasar pada masa pandemi </span><em><span style="font-weight: 400;">covid-19</span></em><span style="font-weight: 400;">, (3) Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam proses implementasi metode pembelajaran sistem daring pada mata pelajaran Agama Hindu di SMA PGRI 4 Denpasar pada masa pandemi </span><em><span style="font-weight: 400;">covid-19</span></em><span style="font-weight: 400;">. Teori yang digunakan untuk menganalisis masalah adalah: teori belajar kognitif dan teori konstruktivisme. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode observasi partisipan, metode wawancara tidak terstruktur dan studi kepustakaan. Data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan langkah langkah seperti reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Implementasi metode pembelajaran sistem daring di SMA PGRI 4 Denpasar terselenggara dengan cukup baik, namun terdapat beberapa kendala. Implementasi pembelajaran daring dibagi menjadi tiga tahap yakni tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, (2) Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring dialami oleh peserta didik dan pendidik yang dibedakan menjadi 2 yakni kendala internal dan kendala eksternal, (3) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pembelajaran daring yakni, melakukan pengamatan, komunikasi, pendekatan, bimbingan yang berkesinambungan, memanfaatkan strategi belajar yang inovatif serta mengaplikasikan nilai moral Agama Hindu dan Budi Pekerti.</span></p>Ni Gusti Ayu Komang DamayantiI Nengah DuijaI Made Sukma Muniksu
Copyright (c) 2021
2024-11-132024-11-132214916410.25078/up.v2i2.2665METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI SDN 3 SADING
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/UP/article/view/2668
<p>Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting untuk dilaksanakan, pandemi covid- 19<br>menyebabkan pendidikan harus dilaksanakan tanpa adanya interaksi langsung antara guru dan<br>siswa, oleh karena hal tersebut banyak terjadi permasalah dalam setiap proses pembelajaran,<br>disinilah peranan guru sangat penting dalam menciptakan proses pendidikan yang interaktif.<br>Sekolah Dasar No. 3 Sading menerapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran daring yang<br>memiliki efektivitas yang lebih dibandingkan pembelajaran daring konvensional lainnya.<br>Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimanakah pelaksanaan<br>metode demonstrasi dalam pembelajaran daring Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu pada<br>siswa kelas V di Sekolah Dasar No. 3 Sading? (2) Apa sajakah kendala metode demonstrasi<br>dalam pembelajaran daring Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu pada siswa kelas V di<br>Sekolah Dasar No. 3 Sading? dan (3) Bagaimanakah upaya-upaya mengatasi kendala metode<br>demonstrasi dalam pembelajaran daring Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindupada siswa<br>kelas V di Sekolah Dasar No. 3 Sading? Teori yang digunakan sebagai payung dalam<br>menganalisa permasalah adalah teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Talcott<br>Parsons, teori behavior yang dikemukakan oleh Ivan Petrovich Pavlo, dan teori konstruktivisme<br>dikemukakan oleh Jean Piaget, Bruner dan Lev Vygotsky. Penelitian ini tergolong dalam<br>penelitian kualitatif. data disajikan secara deskriptif, dengan metode pengumpulan data berupa<br>wawancara, observasi, dokumen, dan kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan<br>pelaksanaan pembelajaran daring dengan penggunaan metode demonstrasi, terdiri dari tiga<br>tahapan yakni, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, kendala dalam pembelajaran ini<br>meliputi, materi yang tidak dapat didemonstrasikan, dan sarana prasarana yang kurang<br>mendukung, dan upaya menanggulanginnya adalah, dengan mencari referensi dan<br>menggunakan sarana sebaik mungkin.</p>I Made MarcolunaNi Made SukerniI Nengah Sumantra
Copyright (c) 2021
2024-11-132024-11-132216517410.25078/up.v2i2.2668