NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM UPACARA MABYAKALA PADA HARI PENAMPAHAN GALUNGAN DI DESA TUMBAK BAYUH KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG

Authors

  • Putu Ari Natih Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • Ni Wayan Arini Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • Ni Made Suyeni Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/up.v2i1.2647

Keywords:

Nila, Upacara Mabyakala Pada Hari Penampahan Galungan

Abstract

Masyarakat Hindu di Bali dikenal memiliki seni, budaya dan adat istiadat yang tidak terlepas
dari adanya upacara. Upacara berarti jalan untuk menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa dengan tulus ikhlas disebut yajña. Landasan dilaksanakan yajña karena adanya Tri
Rna, seperti upacara mabyakala pada hari penampahan galungan yang memiliki keunikan
tersendiri karena ditatab oleh laki-laki yang telah melaksanakan upacara ngrajasingha/menek
kelih hingga kaum laki-laki lansia saja pada hari penampahan galungan di Desa Tumbak
Bayuh. Dalam tulisan ini akan membahas tentang prosesi, fungsi dan nilai-nilai pendidikan
agama Hindu yang terkandung dalam upacara mabyakala pada hari penampahan galungan
dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif dan teori religi, teori fungsional struktural dan
teori nilai. Sejarah upacara ini dilihat dari konteks historis desa dan sastra dengan prosesinya
diawali persiapan pembuatan banten, pelaksanaannya dilakukan dengan natab pabyakalan,
prayascita dan tebasan pebersian, hingga pada tahap akhir yakni ngelebarin. Dalam upacara
ini memiliki fungsi peningkatan keyakinan atas adanya siklus pralina dari kekuatan negatif,
fungsi penyucian diri dari ahamkara dan gangguan Sang Kala Tiga Wisesa, fungsi
keharmonisan dalam konsep Tri Hita Karana dan fungsi pelestarian kebudayaan melalui
pembinaan persiapan hingga tahap pelaksanaan. Upacara ini juga kental akan nilai-nilai
pendidikan agama Hindu yang terdiri dari nilai material yakni bahan dalam pembuatan banten,
nilai vital yakni banten yang digunakan dan nilai kerohanian yang terbagi lagi atas nilai
kebenaran akan upacara mabyakala, nilai keindahan yang terdapat dalam reringitan dan
tetandingan banten serta seha/mantra, nilai kebaikan yang merupakan pengimplementasian
ajaran Tri Kaya Parisudha dan nilai religius atas keyakinan dalam pelaksanaan upacara

Published

2021-04-01
Abstract viewed = 52 times