Menggali Fungsi dan Makna Bale Gading dalam Upacara Dewa Yadjna

Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna

Penulis

  • Anak Agung Ayu Alit Widyawati Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • Acyutananda Wayan Gaduh Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/sphatika.v14i2.3107

Kata Kunci:

Bale Gading, Dewa Yajna

Abstrak

Umat Hindu di Bali dalam melaksanakan upacara yajna masih berpegang teguh pada ajaran yang diturunkan oleh para leluhurnya dan terkadang tidak mengetahui fungsi dan makna dari pelaksanaan upacara tersebut. Hal ini mulai digoyangkan oleh pikiran kritis generasi muda yang mulai mempertanyakan untuk apa suatu upacara dilaksanakan, oleh sebab itu penelitian ini dilaksanakan untuk membahas salah satu jenis upakara yang digunakan dalam suatu upacara yajna yaitu penggunaan bale gading dalam upacara dewa yajna. Bentuk, fungsi dan makna dari penggunaan bale gading dalam upacara dewa yajna ini dikaji dengan metode deskriptif kualitatif yang dimana data diperoleh dari observasi, studi dokumen dan wawancara. Pembahasan dimulai dengan definisi serta mitologi dari bale gading. Bale gading merupakan suatu bale kecil berwarna putih kuning yang fungsinya untuk mensthanakan Sang Hyang Semara Ratih serta memiliki makna teologis, makna sosiologis serta makna etis atau etika dalam menjalani kehidupan.

Referensi

Bustanuddun Lubis. (2011). Mitologi Nusantara: Penerapan Teori (1st ed.). Quiksi.

Hari Harsananda, A. (2020). Ganesha Sebagai Simbol Paradigma Positivisme. Sanjiwani, 11. https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=U_RWrjcAAAAJ&citation_for_view=U_RWrjcAAAAJ:u-x6o8ySG0sC

I Made Putra Aryana. (2019). Nilai Ketuhanan Hindu dalam Sarana Upacara Bale Gading. Pangkaja, 22, 1–17.

Maswinara, I. W. (2003). Bhagawad Gītā; Dalam Bahasa Sanskṛta, Inggris dan Indonesia. Paramita Surabaya.

Miartha, I. W. (2004). Upacara Maapeselang pada Karya Ngenteg Linggih di Pura Panti Pasek Gegel Beng Gianyar sebagai Visualisasi Ajaran Sivalingga, Analisis Bentuk, Fungsi, Makna. IHDN Denpasar.

Pudja, G. (n.d.). Kesatuan Tafsir II Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu. Kanwil Depag Provinsi Bali.

Radhakrishnan, S. (2008). Upanisad-Upanisad Utama.

Surayin, I. A. P. (2004a). Seri I Upakara Yajna melangkah ke Arah persiapan Upakara- Upacara Yajna. Paramita Surabaya.

Surayin, I. A. P. (2004b). Seri IV Upakara Yajna Manusa Yajna. Paramita Surabaya.

Tim Penyusun. (2001). Siwagama (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia). Pemerintah Kabupaten Badung.

Wiana, I. K. (2004a). makna Upacara Yajna dalam Agama Hindu. Paramita Surabaya.

Wiana, I. K. (2004b). Makna Upacara Yajna dalam Agama Hindu II. Paramita.

Widyawati A.A. Ayu Alit, M. A. (2020). Upacara Menek Deha. Pangkaja, 23. https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=xXj7x4kAAAAJ&citation_for_view=xXj7x4kAAAAJ:UeHWp8X0CEIC

Unduhan

Diterbitkan

2023-11-22

Cara Mengutip

Widyawati, A. A. A. A., & Gaduh, A. W. (2023). Menggali Fungsi dan Makna Bale Gading dalam Upacara Dewa Yadjna: Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna. Sphatika: Jurnal Teologi, 14(2), 200–216. https://doi.org/10.25078/sphatika.v14i2.3107

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 38 times