RELASI PENDIDIK DENGAN PESERTA DIDIK DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE (1921-1997) (Suatu Telaah Filosofis Sebagai Upaya Menghindari Praktik Kekerasan Simbolik dalam Dunia Pendidikan)

Authors

  • Gede Agus Siswadi Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.25078/sa.v3i1.2160

Keywords:

Pendidik, Peserta Didik, Kekerasan Simbolik, Paulo Freire

Abstract

Praktik kekerasan simbolik dalam pendidikan terjadi sebagai implikasi dari hubungan peserta didik dengan pendidik yang vertikal. Stigma bahwa guru adalah subyek dan siswa adalah obyek telah melanggengkan hubungan yang hierarkis tersebut. Tidak hanya itu, pendidik dengan beberapa modal yang dimilikinya seperti modal pengetahuan, modal simbolik serta modal yang lainnya turut berkontribusi pada pelanggengan sistem pendidikan yang dehumanisasi tersebut. Berangkat dari hal tersebut penelitian ini dengan menggunakan pendekatan hermeneutik filosofis berupaya untuk menjelaskan relasi pendidik dengan peserta didik dalam pandangan Paulo Freire. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan dengan gaya bank cenderung akan melahirkan sistem pendidikan yang dehumanisasi dengan menempatkan guru sebagai subyek dan siswa sebagai obyek. Pendidikan gaya bank tersebut akan berimplikasi pada praktik kekerasan simbolik yang terjadi dalam pendidikan selain itu siswa akan menjadi obyek yang tertindas karena hanya mengikuti tujuan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru. Penalaran kritis siswa akan menjadi terhambat. Hubungan antara guru dan siswa yang ditawarkan oleh Freire adalah hubungan yang dialogis yakni memposisikan antara guru dan siswa memiliki kedudukan yang sejajar dan sama-sama sebagai subyek dalam proses pembelajaran. Menghapus stigma “guru-nya murid” dan “murid-nya guru” akan melahirkan sistem pendidikan yang humanis serta membebaskan.

Published

12.12.2022

Issue

Section

##section.default.title##
Abstract viewed = 88 times