PENGGUNAAN PALAKIWA DALAM UPACARA NGABEN DI DESA ADAT KULUB KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR

Penulis

  • I Made Restu Artama UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • Ni Gusti Ayu Agung Nerawati UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • Jro Ayu Ningrat UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Abstrak

Dalam mewujudkan rasa bhakti  memuja  kebesaran Tuhan, masyarakat di Desa  Adat Kulub Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, melakukan upacara pitra yadnya yang dimana di dalamnya terdapat rangkaian pelengkap upacara yang disebut dengan Palakiwa. Upacara ini diyakini sebagai salah satu wujud rasa bhakti serta pengorbanan suci yang ditunjukan kepada para leluhur sehingga para pertisentana kelak mendapatkan kebahagian serta dianggap tuntas membayar hutang kepada leluhur. Berdasarkan fenomena yang terdapat pada pelaksanaan upacara Pitra yadnya tersebut, sangat penting dilakukan suatu penelitian dengan judul “Penggunaan Palakiwa Dalam Upacara Ngaben Di Desa Adat Kulub Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar (Kajian Filsafat)”. Dalam penelitian ini mengangkat tiga permasalahan pokok yaitu : (1) Bagaimana proses penggunaan Palakiwa dalam upacara ngaben di Desa Adat Kulub, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar ?, (2) Apa fungsi penggunaan Palakiwa dalam upacara ngaben di  desa Adat   Kulub Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar ?, (3) Simbol apa yang terkandung dalam penggunaan Palakiwa pada saat upacara ngaben di Desa Adat Kulub, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penggunaan Palakiwa tersebut, kemudian untuk mengetahui fungsi dari penggunaan Palakiwa serta untuk mengetahui simbol makna apa yang terkandung di dalam pelaksanaan Palakiwa dalam upacara ngaben yang dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Adat Kulub, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskritif kualitatif yang dibantu dengan tiga jumlah teori yang meliputi: Teori religi, teori fungsional struktural, dan teori simbol. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, serta studi kepustakaan. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan metode interpretative deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (1) proses penggunaan  Palakiwa merupakan salah satu rangkaian dari upacara ngaben yang sebagai salah satu cara untuk menghaturkan rasa bhakti terhadap leluhur. (2) Fungsi yang terdapat dalam penggunaan Palakiwa adalah fungsi religi, fungsi sosial, fungsi kemakmuran, keharmonisan dan keseimbangan. (3) makna yang terkandung dalam penggunaan Palakiwa yang dilakukan ialah makna estetika dan filsafat (tattwa).

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-30

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 10 times