EKSISTENSI KREMATORIUM SAGRAHA MANDRA KANTHA SANTHI DI DESA PAKRAMAN BEBALANG, KABUPATEN BANGLI

Penulis

  • I Nyoman Karsana Mahasiswa Pasca Sarjana Brahma Widya

Abstrak

Pulau bali merupakan sebuah pulau yang terkenal dengan adat istiadat dan budayanya yang berbalut keyakinan agama Hindu. Perubahan yang terus menerus terjadi membawa kita kepada perkembangan dunia yang semakin maju. Perubahan yang terjadi mengacu ke segala bidang, termasuk dalam pelaksanaan upacara ngaben di Bali. Banyak fenomena yang kita temukan di masyarakat, yaitu banyak warga yang melaksanakan upacara pengabenan di tempat kremasi. Hal ini disebabkan karena masyarakat sekarang menginginkan segala sesuatu yang praktis, ekonomis dan tidak mengurangi makna. Hal inilah yang menjadi pemicu mengapa masyarakat memilih krematorium sebagai tempat melaksanakan proses pengabenan, salah satunya adalah krematorium Bebalang, Bangli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan tinjauan deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan studi Pustaka, wawancara dan juga dengan observasi kegiatan. Upacara ngaben merupakan salah upacara pitra Yajña yaitu pembayaran hutang kepada leluhur. Ngaben merupakan upacara pembakaran mayat masyarakat Hindu di Bali. Seiring perkembangan zaman, Masyarakat mulai beralih ke tempat kremasi untuk melaksanakan proses upacara pengabenan. Salah satunya adalah Krematorium Sagraha Mandra Kantha Santi. Tempat kremasi ini baru didirikan pada tahun 2019, namun sudah banyak Masyarakat yang melaksanakan upacara pengabenan di tempat tersebut, apalagi pada masa pandemi. Ada beberapa alasan yang menyebabkan masyarakat lebih memilih krematorium sebagai tempat pelaksanaan upacara ngaben, yang pertama adalah karena praktis, tidak memakan waktu yang lama, biaya untuk melaksanakan upacara juga tergolong rendah, dan yang lebih utama ialah prosesi

Unduhan

Diterbitkan

2025-03-31

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 65 times