WARAK KERURON

Upacara bagi Mereka yang Mengalami Keguguran

Penulis

  • I Gusti Ngurah Atmaja Mahasiswa
  • I Ketut Donder
  • I Gusti Made Widya Sena

DOI:

https://doi.org/10.25078/pjah.v27i2.3714

Abstrak

Upacara   Warak Keruron  adalah sebuah upacara yang baru mulai dilaksanakan sejak era tahun 1970 -an. Sebelum era tahun 1970an, umat Hindu di Bali tidak begitu mempersoalkan  jika terjadi keguguran. Keguguran dianggap sebagai fenomena biasa yang tidak perlu di adakan upacara tertentu, karena dianggap tidak leteh. Namun seiring perkembangan jaman, ternyata banyak wanita yang setelah mengalami keguguran mengalami berbagai masalah, gangguan psikologis, traumatik sampai halusinasi dan kesulitan lainnya. Menurut sastra suci Hindu, keguguran adalah kejadian yang menimbulkan cuntaka/leteh baik pada diri yang mengalami maupun lingkungannya. Sehingga untuk menghilangkannya perlu diadakan upacara yang disebut Upacara Warak Karuron. Tujuannya adalah menghilangkan cuntaka/leteh bagi si ibu, sehingga tidak terus mengalami gangguan psikologis yang dampaknya sangat luas. Dan juga untuk membebaskan roh sang bayi yang masih terperangkap dalam tubuh prakertinya, untuk itu unsur prakertinya yang terdiri dari unsur Panca Maha Bhuta dikembalikan ke asalnya, roh sang bayi disucikan agar bisa meneruskan perjalanannya ke alam sunialoka.

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-30

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 111 times