ATMAN SEBAGAI SAT GURU DALAM AJARAN JNANA BUDA SIWA PADA ASHRAM LEMBAH BHAYAM

Penulis

  • Nyoman Parbasana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa
  • Relin D.E.
  • I Made Arsa Wiguna

DOI:

https://doi.org/10.25078/pjah.v27i2.3699

Abstrak

Penelitian ini berangkat dari permasalahan cara mencapai tujuan hidup mencapai Moksartam Jagadhita ya ca iti Dharma dalam ajaran Jnana Buda Siwa yang diajarkan di Ashram Lembah Bhayam di desa Bababahan, Kecamatan penebel, kabupaten Tabanan. Yang mana dalam ajaran Jnana Buda Siwa untuk mencapai tujuan tersebut Para Baktinya wajib untuk mengenal Atman sebagai Sat Guru didalam diri yaitu Atman sebagai penuntun hidup yang muncul dari dalam diri melalui hati nurani yang paling dalam sebagai tujuan hidup yang paling  utama berdasrkan Hindu karena Atmanlah yang maha tahu didalam diri. Mencapai tuntunan Atman adalah jalan untuk mencapai  moksartam jagadhita ya ca iti darmah”,  merupakan jalan yang unipersal dan memiliki berbagai macam parian terutama melalui jalan tapa bharata yoga samadhi. Adapun rumusan masalah yang diangkat : (1) Bagaimana eksistensi  Atman sebagai Sat Guru dalam ajaran Jnana Buda Siwa yang diajarkan di Ashram Lembah Bhayam di Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan? (2) Apa aspek teologi Hindu pada konsep Atman sebagai Sat Guru dalam ajaran Jnana Buda Siwa pada Ashram Lembah Bhayam di Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan? (3) Bagaimanakah implikasi penerapan Atman sebagai Sat Guru dalam ajaran Jnana Buda Siwa terhadap Para Bhakti di Ashram Lembah Bhayam di Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan?

Teologi hindu yang di ajarkan pada ajaran Jnana Buda Siwa terutama tentang ajaran Tri Purusa yang terdiri dari Tuhan sebagai: Parama Siwa, Sasdha Siwa dan Siwatman. Hasil dari pada penelitian ini adalah Para Bhakti sebagai Sisya Maha Guru Sri Jaya Nara pada tahap awalnya  diwajibkan: (1) Para calon Sisya wajib melatih diri dan berhadaptasi minimal satu tahun guna memantapkan dirinya untuk menjadi Para Bhakti Ashram Lembah Bhayam. Setelah itu baru bisa menerima penyucian Upanayana Samkara. Dan sisya yang boleh menerima Upanayana Smkara harus juga setelah berumur 14 tahun keatas. (2) Wajib melakukan pemujaan dan meditasi minimal sekali dalam sehari, mengembangkan cinta kasih terhadap sesama kehidupan, menumbuhkan rasa damai dan keiklasan dalam pengabdian. (3) Berbakti kepada orang tua, Guru penuntun dan tekun menumbuh kembangkan pengetahuan dalam jiwa. (4) Taat melaksanakan ajaran Guru Padesa Maha Guru Sri Jaya Nara guna menjadi Para Bhakti Ashram Lembah Bayam dengan kemuliaannya. (5) Siap menerima sadhana sebagai proses mengenal Atman sebagai Sat Guru dalam samadhinya maupun dalam kondisi apapun yang dikehendaki oleh Atmannya. (6) Siap melakukan pengabdian terhadap Nusa dan Bangsa, berjuang dan melakukan doa pemujaan demi kapentingan kedamaian dunia.

 

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-30

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 25 times