PŪJĀ TRISANDHYĀ DI DESA ADAT TONJA KECAMATAN DENPASAR UTARA KOTA DENPASAR

Penulis

  • Dewa Ayu Putu Tuty Setiarsih Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • I Ketut Donder
  • I Gusti Made Widya Sena

DOI:

https://doi.org/10.25078/pjah.v27i1.3498

Abstrak

Konsep ibadah merupakan aspek yang sangat penting bagi setiap umat beragama. Cara sembahyang umat Hindu di Indonesia dibimbing dengan melakukan Pūjā Trisandhyā agar mengetahui dan merasakan atau mengenali sifat-sifat dan kemahakuasaan Tuhan sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya. Pūjā Trisandhyā tergolong dalam upasana dan merupakan jalan bhakti yoga. Mantra Pūjā Trisandhyā hanya dikumandangkan melalui alat pengeras suara, tanpa adanya usaha untuk memberikan edukasi terkait pemahaman yang mendalam di dalamnya. Tujuan penelitian ini untuk memperkaya ulasan Trisandhyā dan mengeksflorasi fenomena berkaitan dengan implementasi Pūjā. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan filosofis dan fenomenologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan implementasi Pūjā Trisandhyā di Desa Adat Tonja cenderung dipandang sebagai hal yang biasa yang wajib dipraktikkan untuk melengkapi persembahyangan dalam sebuah ritual piodalan. Jika tidak dilaksanakan tiga kali sesuai dengan ketentuan waktu, sebagian masyarakat merasa hal tersebut tidak/bukan menjadi masalah, implementasi puja sudah tergantikan dengan aktivitas yang lain; seperti mebanten canang, sembahyang dalam hati, ngayah di banjar untuk kegiatan suka dan duka, bekerja mencari nafkah dan sebagainya.

 Kata Kunci: Pūjā Trisandhyā, Desa Adat Tonja

 

 

Unduhan

Diterbitkan

2024-03-31

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 5 times