OUTBOUND DALAM PEMBELAJARAN BAHASA BALI PADA KELOMPOK BELAJAR ANAK-ANAK PENYULUH BAHASA BALI
DOI:
https://doi.org/10.25078/pjah.v24i1.2931Kata Kunci:
Outbound, Balinese Language Learning, Balinese Language InstructorAbstrak
Pembelajaran Bahasa Bali pada umumnya dilaksanakan pada tiga bidang, yaitu secara formal, informal dan non formal. Secara formal dilaksanakan dijenjang sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK, Secara informal dilaksanakan dilingkungan keluarga sehingga sering disebut sebagai Bahasa Ibu, pada tahap ini merupakan tahap awal sebelum anak-anak belajar secara formal disekolah. Pada bidang Non formal dapat dilakukan melalui kursus-kursus yang biasanya dilaksanakan oleh lembaga atau organisasi tertentu. Penyuluh Bahasa Bali yang berkontribusi dalam pembelajaran Bahasa Bali secara non formal mengembangkan metode-metode atapun model belajar dengan konsep belajar sambil bermain, dan membawa pembelajaran kelingkungan sekitar atau sering disebut Outbound. Adapun yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah (1) latar belakang munculnya program Outbound Bahasa Bali (2) bentuk pelaksanaan Outbond Bahasa Bali (3) implikasi dari pelaksanaan Outbond Bahasa Bali pada kelompok Belajar anak-anak SD Kelas V Penyuluh Bahasa Bali Desa Kalianget Kec. Seririt, Kab. Buleleng. Adapun teori yang dipakai untuk mendukung penelitian ini adalah Teori belajar Behavioristik, Teori Belajar Kognitif, Teori Konstruktivisme.