KAJIAN TEO-SEKSUAL LONTAR RAHASYA SANGGAMA

Penulis

  • Kadek Agus Wardana
  • I Ketut Donder
  • I Gede Suwantana

DOI:

https://doi.org/10.25078/pjah.v24i1.2928

Kata Kunci:

Rahasya Sanggama Text, Teo-Sexual Study

Abstrak

Seks merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan manusia. Walaupun demikian seks belum dipahami secara utuh disebabkan lebih banyak orang memandang seks sebagai sesuatu yang sacral dan rahasia sehingga seks hanya dimaknai sebagai pantangan atau larangan untuk diajarkan. Itu adalah cara pandang masa lalu terhadap seks, namun belakangan banyak pihak memandang pendidikan seks merupakan hal yang penting. Karena itu sangat hangat didiskusikan belakangan. Selama ini seksualitas seringkali dipahami sebagai sesuatu yang tabu untuk dibicarakan apalagi jika itu dikaitkan dengan agama. Sudah barang tentu banyak yang menolak kalau pembicaraan porno dilakukan dalam konteks beragama. Hindu memberikan pandangan yang berbeda tentang seksualitas. Dalam Hindu seksualitas dipandang sebagai hal yang sakral dalam kehidupan manusia sebab secara implisit termuat dalam ajaran catur purusārtha, yaitu dharma, artha, kama, dan moksa. Salah satu tujuan hidup manusia adalah terpenuhinya nafsu atau keinginan (kama) yang mendorong orang berbuat sesuatu yang membuat orang bergairah dalam hidup ini. Seks yang disepadankan dengan kama dalam bahasa Sanskerta dan bahasa Jawa Kuno mempunyai tempat yang dalam kehidupan manusia. Ia tidak bisa dihilangkan begitu saja dibalik waktu yang tengah berjalan, karena ia mengalir terus sebagai alat kekuatan untuk mendapatkan kebajikan tertinggi. “Orang tanpa memiliki kama tidak akan pernah menginginkan artha dan orang tanpa memiliki kama, juga tak akan pernah menginginkan dharma. Menikmati spiritualitas dalam aktivitas seksualitas bagi umat Hindu khususnya umat Hindu di Bali dan Indonesia dapat ditemukan dalam teks lontar Rahasya Sanggama. Masyarakat Bali telah memiliki lontar Rahasya Sanggama sebagai pedoman suci dalam melakukan aktivitas seksual, jika pedoman itu diimplementasikan sebagaimana mestinya, maka seharusnya sangat sedikit kasus-kasus seksual di lingkungan masyarakat Bali.

Unduhan

Diterbitkan

2023-07-25

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 78 times