PERSEPSI GURU AGAMA HINDU TERHADAP KENAKALAN SISWA SAAT PEMBELAJARAN DARING

Studi Kasus di SMAS Dharma Praja Denpasar

Penulis

  • Kompyang Sri Wahyuningsih Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/pjah.v24i2.2901

Kata Kunci:

persepsi; guru; kenakalan siswa; pembelajaran daring

Abstrak

Pembelajaran daring saat ini masih diberlakukan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia guna mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin merebak di beberapa daerah tidak kecuali Bali dan Denpasar sebagai pusat roda perekonomian. Salah satu Sekolah Menegah Atas yang menerapkan pembelajaran daring adalah SMAS Dharma Praja Denpasar. Hal ini menimbulkan berbagai permasalahan di kalangan siswa yaitu pola tingkah laku yang kurang mencerminkan kesopanan dan karakter mulia seperti tidak berminat untuk belajar secara daring, tidak serius mengikuti pembelajaran daring, bahkan melakukan hal-hal yang cenderung negatif atau nakal dengan berbagai faktor penyebab. Fenomena ini menarik untuk diteliti dalam ranah pendidikan agama Hindu.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap persepsi guru agama Hindu terhadap kenakalan siswa saat pembelajaran daring. Rancangan dalam penelitian ini adalah studi kasus fenomenologis dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian terhadap persepsi guru agama Hindu di SMAS Dharma Praja Denpasar terkait dengan kenakalan siswa saat pembelajaran daring yaitu: 1) Kenakalan siswa adalah pelanggaran aturan sekolah dan tingkah laku menyimpang sehingga dapat merugikan siswa lain dan membuat suasana belajar menjadi tidak kondusif; 2) Kategori kenakalan siswa dibagi menjadi 2 bagian yaitu kenakalan serius dan perilaku mengganggu. Kenakalan serius dipersepsikan meliputi : mencuri dan membolos; sedangkan perilaku mengganggu meliputi: tidak memperhatikan penjelasan guru, mencontek dan tidak patuh terhadap arahan guru; 3) Terdapat empat penyebab kenakalan siswa yaitu: kurangnya perhatian orang tua (pendidikan moral dan dukungan ekonomi), metode pembelajaran guru yang kurang bervariasi (monoton), bahasa yang sulit dipahami siswa dan materi pelajaran terlalu banyak; 4) Cara mengatasi kenakalan siswa yaitu: teguran verbal, perhatian khusus, memanipulasi pemberian tugas, memberikan aktivitas pengganti, memberikan pemahaman khusus, memberikan kisi-kisi belajar, berkomunikasi dengan orang tua, memberikan peraturan, memberikan pilihan baik-buruk, pembiasan, memberikan pengalaman gagal, memberikan motivasi, berkomunikasi secara pribadi dengan siswa dan dikembalikan kepada orang tua.

Unduhan

Diterbitkan

2023-07-20

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 61 times