Perilaku Cuci Tangan Masyarakat Desa Adat Ditinjau Dari Tradisi Ngayah Banjar Di Tabanan Bali

Authors

  • Kadek Sri Ariyanti Politeknik Kesehatan Kartini Bali https://orcid.org/0000-0002-5743-2969
  • Ni Luh Putu Putri Kencana Politeknik Kesehatan Kartini Bali
  • Ni Made Padma Batiari Politeknik Kesehatan Kartini Bali
  • Putu Arik Herliawati Politeknik Kesehatan Kartini Bali
  • Triyana Puspa Dewi STIKES Kesdam IX/Udayana

DOI:

https://doi.org/10.25078/jyk.v8i1.3980

Keywords:

Cuci Tangan, Perilaku, Tradisi Ngayah Banjar

Abstract

Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan penyakit dan merupakan bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga.  Umumnya yang sering dilakukan masyarakat adalah mencuci tangan dengan air tanpa sabun. Hal ini terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan mencuci tangan dengan sabun. Penelitian ini bertujuan untuk menggali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku cuci tangan ditinjau dari tradisi dan budaya masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi, intrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar observasi. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang sedang menjalankan tradisi “ngayah banjar”  dan masyarakat yang sedang menjalankan upacara adat yang berjumlah 10 orang. Analisa data menggunakan triangulasi, dengan informan kunci adalah tokoh masyarakat. Hasil observasi menunjukkan masih terdapat masyarakat yang mencuci tangan dalam kobokan tanpa sabun pada saat melaksanakan tradisi ngayah banjar. Faktor yang berpengaruh terhadap perilaku cuci tangan ditinjau dari tradisi dan budaya “ngayah banjar” adalah 1) Tradisi / kebiasaan; 2) Ketersediaan sarana dan prasaran; dan 3) Peraturan adat / awig-awig. Masih terdapat masyarakat yang mencuci tangan dalam kobokan tanpa menggunakan sabun. Faktor yang mempengaruhi antara lain: 1) Tradisi dan kebiasaan ; 2)Ketersediaan sarana dan prasaran; dan 3) Peraturan adat / awig-awig.

References

Afifah, Y., & Handajani, S. (2015). PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI DAN FAKTOR PENDUKUNG TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PENJAMAH MAKANAN DI CAFÉ PISANG RUMAH SAKIT PHC SURABAYA. Volume IV (2), 47–55.

Airindya Bella. (2022, March 22). Pentingnya Cuci Tangan dengan Sabun dan Cara Tepat Melakukannya.

Ariyanti, K. S., & Sariyani, M. D. (2021). Perilaku pencegahan Covid-19 di lingkungan rumah tangga di desa Gadungan Tabanan Bali. Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, 11(2), 42–49.

Junia, I. L. R. (2023). Mengenal Hukum Adat Awig-Awig di Dalam Desa Adat Bali. Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains, 02(09), 828–844. https://wnj.westscience-press.com/index.php/jhhws/article/download/636/583/3692

Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia.

Kemenkes RI. (2022). Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. file:///Users/kadeksriariyanti/Downloads/files23508Final-Buku%20CTPS_10,5x14_Rev14.03.pdf

Kusuma, E. A., Rasyid, R., & Endrinalsi. (2015). Identifikasi Bakteri Coliform pada Air Kobokan di Rumah Makan Kelurahan Andalas Kecamatan Padang timur. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3), 845–849. http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/374/329

Luby, S. P., Agboatwalla, M., Bowen A, K., & Hoekstra, R. (2009). Difficulties in maintaining improved handwashing behavior , Karachi Pakaistan. J. Trop Med.Hyg, 81(1), 140–145.

Masri, D. (2016). Hubungan Fasilitas Sanitasi Rumah Makan dengan Keberadaan Escherichia Coli pada Air Kobokan di Wilayah Kerja Puskesmas Ulakan Tahun 2016 [Universitas Andalas]. http://scholar.unand.ac.id/12819/1/ABSTRAK.pdf

Mawarni, G. M., Iedfaza, D., Ranggadhita, R., & Adelia, K. (2021). Budaya Menggunakan Air Kobokan pada Rumah Makan Padang Terkait Penyebaran Covid-19. Jurnal Kewarganegaraan, 5(2), 761–767. https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3034446&val=20674&title=BUDAYA%20MENGGUNAKAN%20AIR%20KOBOKAN%20PADA%20RUMAH%20MAKAN%20PADANG%20TERKAIT%20PENYEBARAN%20COVID-19

Nurseta, T., Herliawati, P. A., Harnandari, D. E. P., Handono, K., Irwanto, Y., & Sutrisno, S. (2022). Risk of Malignancy Index 3 (RMI3) Performance as a Predictor Advanced Stage Epithelial Ovarian Carcinoma used for NACT. Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology, 42–48.

Pitriani, N. R. V. (2020). Tradisi “Ngayah” Sebagai Wadah Komunikasi Masyarakat Hindu Perspektif Pendidikan Humanis-Religius. Jurnal Ilmiah Ilmu Agama Dan Ilmu Sosial Budaya, 15(2), 157–169. https://www.ejournal.ihdn.ac.id/index.php/VidyaDuta/article/view/1831

Salinan Peraturan Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat Bali, Biro Hukum Setda Provinsi Bali (2020). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/139235/SALINAN_PERGUB_NOMOR_4_TAHUN_2020.pdf

Sariyani, M. D., Ariyanti, K. S., Kencana, N. L. P. P., & Herliawati, P. A. (2024). Penggunaan Media Gambar untuk Edukasi Seks pada Siswa SD Negeri 2 Selanbawak. Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan, 3(1), 40–45.

Sianipar, E., Ridwan, M., Ibnu, I. N., & Guspianto, G. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Mahasiswa Universitas Jambi Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Kesmas Jambi, 5(2), 55–62.

Taadi, T., & Setiyorini, E. (2019). Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan cuci tangan 6 langkah moment pertama pada keluarga pasien di ruang anak. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 6(2), 203–210.

Zakiudin, A., & Shaluhiyah, Z. (2016). Perilaku Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Santri di Pondok Pesantren Wilayah Kabupaten Brebes akan Terwujud Jika Didukung dengan Ketersediaan Sarana Prasarana. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 11(2). https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/article/view/19004/13249

Published

2025-03-31

Issue

Section

Abstract viewed = 4 times