Ajaran Kelepasan Dalam Lontar Tutur Kumara Tattwa
DOI:
https://doi.org/10.25078/jyk.v2i2.351Keywords:
Pembebasan, Tutur Kumara Tattwa, AjaranAbstract
Lontar Tutur Kumara Tatwa adalah salah satu lontar yang diwarisi oleh orang Bali saat ini.
Tutur Kumara Tatwa memiliki ajaran yang bernilai tinggi, di Lontar Tutur Kumara Tatwa
menjelaskan mengapa orang mengalami penderitaan dan bagaimana melepaskan penderitaan
atau keterikatan untuk benar-benar mendapatkan kebebasan abadi atau moksa. Beberapa
perpustakaan suci yang diwarisi termasuk Lontar Tutur Kumara Tatwa memiliki peran yang
sangat penting dalam kehidupan manusia terutama umat Hindu di Indonesia. Lontar Tutur
Kumara Tatwa berisi ajaran filosofis mengapa manusia yang terlahir sebagai makhluk paling
mulia benar-benar mengalami penderitaan yang luar biasa dan bagaimana melepaskan semua
keterikatan. Dalam Tutur Kumara Tatwa (2003: 65) dijelaskan bahwa Bhatara Kumara
bertindak sebagai gembala, ia hidup sendirian di sebuah rumah gembala bernama
Argakuruksana, karena sudah lama berada di tempat gembala, ia merasa bosan. Dia berpikir
bahwa apa yang dia lakukan dan alami hanyalah kemiskinan dalam kehidupan. Sebenarnya ia
bukan gembala sapi, tetapi menggembalakan dasendriya (sepuluh nafsu). dalam Lontar Tutur
Kumara Tatwa disebutkan ada delapan cara untuk bisa lepas dari kebapaan agar mencapai
pembebasan, setiap manusia selalu merasa tertekan, karena di dalam dirinya masih ada
keraguan, kebingungan yang membuat orang takut untuk mengambil tindakan. Untuk
mengantisipasi pengaruh sifat astadewi, Lontar Tutur Kumara Tatwa menjelaskan bahwa ada
delapan cara pembersihan batin untuk menghindari pengaruh kekotoran batin yang disebut asta
lingga.