Kontribusi Sarana Pendidikan Terhadap Kualitas Pendidikan di Sekolah

Authors

  • I Made Ariasa Giri Fakultas Dharma Acarya IHDN Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/jpm.v1i1.38

Keywords:

Education facilities, quality

Abstract

Facilities in education are not merely those that are used in the classrooms, such as the classbooks, boards, rulers, and other learning aids, but also the ones that indirectly support the education manajemen, such as the land and building. At least such facilities should be provided in accordance with the need and function of the school (Depdiknas, 2003). Fullfilment of the need for such supporting facilities will contribute to the quality of the educational service. There are three things that presumably can support directly the learning and achievement of the students, namely the availability of enough resources, educational aids,such as lab and workshop, and teaching medium. The absence of them will result in mere verbal teaching that cause the learning process to be less powerful. Students will only lean on the memoy for only learn to memorize things. It produces unauthentic learning pocess and situation and develop less learning experience. As the result the students acievement is low in all of its aspects, including the cognitive, attitude, skill, self-confidence, commitment, and competence.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bafadal, I. (2004). Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Collette, A.T & Chiappetta, E.L. 1994). Science Instruction in The Middle and Secondary School. Trhird Edition. Sydney: Maxwell Macillan.

Depdiknas. (2005a). Praktek Baik dalamPenjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Buku V: Prasarana dan Sarana. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2005b). Draft 2 Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 1. Konsep dasar. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2003a). Kurikulum 2004. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains. Sekolah menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas.

..................... (2003b). Pedoman Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK): Program Keahlian Teknik Elektronika Komunikasi. Jakarta: Depdiknas.

.................... (2006). Petunjuk Pelaksanaan Program Subsidi Imbal Swadaya Pembangunan RKB, Perpustakaan dan Laboratorium IPA Sekolah Menengah Pertama dengan Mekanisme Partisipasi Masyarakat. Jakarta: Depdiknas.

Dirjen Dikdasmen. (2003). Kebijakan Pengembangan Kurikulum, Manajemen Suplai dan Kebutuhan Guru Pendidikan Dasar dan Menengah Pada Era Otonomi dan Implementasinya Untuk Pengembangan LPTK Masa Depan. Makalah. Disampaikan Dalam Rapat Kerja Pimpinan LPTK di Lingkungan Depdiknas. Di Jakarta Tanggal 10-12 Oktober 2003.

Kertiasa, Nyoman, dkk (1979) Petunjuk Pengelolaan Laboratorium IPA SMA 1. Jakarta: Departemen Pendidkan dan Kebudayaan.

Klausner, R (Chairman). (1996). National Science Education Standards. Washington DC: National Academy Press.

Mulyasa, E. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah. Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Peters, J.M & Gega, Peter C. (2002). Science in Elementary Education. 9th Edition. Ohio: Merril Prenice Hall.

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. (2002). Kurikulum dan Hasil Belajar. Jakarta: Depdiknas.

Anonim, (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Santiyasa, I W. (1999). Pembelajaran Modul dengan Metode Demonstrasi dan Analogi sebagai Strategi Pengubah Konsepsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja. Laporan Penelitian. Singaraja: STKIP Singaraja.

Sevilla, C.G, dkk. (1983). Pengantar Metodologi Penelitian. Terjemahan. Jakarta: UI Press.

Sukadi. (2005). Penyusunan Standar Minimal Laboratorium Jurusan Pendidikan NonMIPA di Lingkungan IKIP Negeri Singaraja dalam Upaya Meningkatkan Standar Kompetensi Lulusan. Makalah. Disampiakan pada seminar P3AI menentukan standar minimal laboratorium, tgl 19 Nopember 2005.

Sukadi. (2004). Pembelajaran Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Menggunakan Modeling Dosen Berbasis Konstruktivisme Pada Mahasiswa Semester III Jurusan PPKN IKIP Negeri Singaraja Tahun 2005/2006. Laporan Penelitian. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.

Tim Redaksi Fokusmedia. (2003). Himpunan Perundang-Undangan. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dilengkapi dengan Undang_undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia.

Trowbridge, L.W. & Bybee, R.W. (1990). Becoming A Secondary School Science Teacher. Fifth Edition. London. Merril Publishing Company.

Tim Redaksi Sinar Grafika. (1999). Undang-Undang Otonomi Daerah 1999. Jakarta: Sinar Grafika.

Wahab, A. A. (2002). Guru Profesional dan PIPS yang Kuat Prasyarat bagi Keberhasilan Implementasi Kurikulum Sekolah Berbasis Kompetensi. Makalah. Disampaikan pada Seminar Nasional Sehari IPS, FPIPS IKIP Negeri Singaraja, Tanggal 10 Agustus 2002.

Downloads

Published

2022-06-29

Issue

Section

Articles
Abstract viewed = 74 times