Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW
<p><span lang="IN">Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar memiiliki ISSN cetak dan ISSN online yang ditetapkan oleh LIPI. ISSN online <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1563626619&1&&2019">2685-8312</a> ditetapkan dengan SK No. 0005.26858312/JI.3.1/SK.ISSN/2019.08, dan ISSN Cetak <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1461694908&1&&2016">2527-5445</a> ditetapkan dengan SK No. : 0005.25275445/JI.3.1/SK.ISSN/2016.05.</span></p> <p><span lang="IN">Adi Widya merupakan Jurnal Pendidikan Dasar yang dikelola oleh Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Hindu pada Fakultas Dharma Acarya IHDN Denpasar </span>yang bekerja sama dengan Perkumpulan Dosen dan Pendidik Karakter Seluruh Indonesia (ADDIKSI), diterbitkan oleh Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar .</p> <p>Adi Widya merupakan media untuk mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan topik Pendidikan Dasar, seperti pendekatan, metode, model, strategi ataupun kebijakan-kebijakan pada pendidikan dasar. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, yakni pada bulan April dan Oktober. </p>Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasarid-IDAdi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar2527-5445MEMBANGUN EKOSISTEM PENDIDIKAN HOLISTIK MELALUI KOLABORASI GURU LINTAS MATA PELAJARAN DI SD SARASWATI 6 DENPASAR
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5012
<p>Sekolah merupakan tempat yang strategis untuk menumbuhkan potensi generasi bangsa. Setiap siswa ibarat benih yang memiliki potensi untuk tumbuh menjadi pribadi unggul dan berkarakter. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan ini, peran guru dari berbagai mata pelajaran seperti PJOK, Bahasa, Seni Budaya, Matematika, IPAS, Agama, Teknologi dan Pancasila sangat penting dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang holistik. Pendidikan yang efektif tidak dapat dilakukan secara terpisah dan parsial, melainkan harus melibatkan kerja sama yang kuat antar guru, dengan kepala sekolah sebagai pemimpin yang visioner. Dengan pendekatan kolaboratif yang berpijak pada semangat Ki Hajar Dewantara dan ajaran Dharma, sekolah dapat menjadi ruang yang mendukung pertumbuhan karakter, kecerdasan, dan spiritualitas siswa. Melalui sinergi lintas mata pelajaran dan integrasi kurikulum yang relevan, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai kehidupan yang berguna di masa depan. Dalam proses ini, kepala sekolah berperan penting dalam menciptakan budaya kolaboratif yang mengoptimalkan potensi siswa secara menyeluruh. Pendekatan ini menghasilkan pendidikan yang tidak hanya fokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter yang berbudi pekerti luhur, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran luhur dalam kehidupan sehari-hari.</p>Made MardikaNi Komang SutriyantiI Gede Nanda Jaya PratamaI Putu Gede Wahyu Hermawan
Hak Cipta (c) 2025 Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar
2025-04-012025-04-0110111310.25078/aw.v10i1.5012Pesatnya Perkembangan AI (Artificial Intelligence) : Peluang atau Bumerang Dalam Masa Depan Pendidikan
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/4356
<p>Teknologi AI telah berkembang dengan sangat pesat, sebab kehadirannya pada beragam aspek kehidupan banyak memberikan solusi cerdas dan efisien yang mampu mengatasi berbagai tantangan di masyarakat. Termasuk juga pada aspek pendidikan. Teknologi AI telah memperkenalkan banyak terobosan inovatif pada bidang pendidikan, contohnya, seperti teknologi untuk mengubah teks menjadi video, menyusun soal dan kuis AI, pembelajaran bahasa asing AI. Maka tak heran bila guru dan pelajar merasakan kemudahannya dari segi pengajaran hingga pembelajaran. Adapun jenis-jenis teknoogi AI yang digunakan dalam pendidikan yakni ChatGPT, asisten suara, smart content, presentation translator, dan mentor virtual. Dari penggunaan teknologi AI menimbulkan peluang serta tantangan yang perlu dihadapi. Peluang-peluang yang dimaksudkan yaitu teknologi AI meningkatkan umpan balik dan evaluasi dalam pendidikan, AI meningkatkan akses ke sumber pendidikan bagi peserta didik, AI juga membantu peserta didik melakukan pembelajaran mandiri, dan teknologi AI ini juga meningkatkan pemahaman peserta didik. Dan dari peluang tersebut tak dapat dipungkiri munculnya tantangan-tantangan seperti ketergantungan terhadap teknologi AI, terjadinya pelanggaran etika dan hukum karena plagiarisme AI, hingga keterbatasan teknologi juga menjadi tantangan yang mungkin bisa menjadi bumerang bagi dunia pendidikan di masa depan. Oleh karena itu, peran dari pemerintah, guru, serta orangtua sangatlah diperlukan untuk menyiapkan kesiapan pelajar dalam menggunakan teknologi AI dengan bijak.</p>I Ketut Ngurah ArdiawanKomang Dinda Septina PratiwiKadek Reka Jessika
Hak Cipta (c) 2025 Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar
2025-04-012025-04-01101142210.25078/aw.v10i1.4356MEMBANGUN EKOSISTEM PENDIDIKAN HOLISTIK MELALUI KOLABORASI GURU LINTAS MATA PELAJARAN DI SD SARASWATI 6 DENPASAR
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5602
<p>Sekolah merupakan tempat yang strategis untuk menumbuhkan potensi generasi bangsa. Setiap siswa ibarat benih yang memiliki potensi untuk tumbuh menjadi pribadi unggul dan berkarakter. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan ini, peran guru dari berbagai mata pelajaran seperti PJOK, Bahasa, Seni Budaya, Matematika, IPAS, Agama, Teknologi dan Pancasila sangat penting dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang holistik. Pendidikan yang efektif tidak dapat dilakukan secara terpisah dan parsial, melainkan harus melibatkan kerja sama yang kuat antar guru, dengan kepala sekolah sebagai pemimpin yang visioner. Dengan pendekatan kolaboratif yang berpijak pada semangat Ki Hajar Dewantara dan ajaran Dharma, sekolah dapat menjadi ruang yang mendukung pertumbuhan karakter, kecerdasan, dan spiritualitas siswa. Melalui sinergi lintas mata pelajaran dan integrasi kurikulum yang relevan, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai kehidupan yang berguna di masa depan. Dalam proses ini, kepala sekolah berperan penting dalam menciptakan budaya kolaboratif yang mengoptimalkan potensi siswa secara menyeluruh. Pendekatan ini menghasilkan pendidikan yang tidak hanya fokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter yang berbudi pekerti luhur, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran luhur dalam kehidupan sehari-hari.</p>Made MardikaNi Komang SutriyantiI Gede Nanda Jaya PratamaI Putu Gede Wahyu Hermawan
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-2910111510.25078/aw.v10i1.5602Pesatnya Perkembangan AI (Artificial Intelligence) : Peluang atau Bumerang Dalam Masa Depan Pendidikan
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5603
<p>Teknologi AI telah berkembang dengan sangat pesat, sebab kehadirannya pada beragam aspek kehidupan banyak memberikan solusi cerdas dan efisien yang mampu mengatasi berbagai tantangan di masyarakat. Termasuk juga pada aspek pendidikan. Teknologi AI telah memperkenalkan banyak terobosan inovatif pada bidang pendidikan, contohnya, seperti teknologi untuk mengubah teks menjadi video, menyusun soal dan kuis AI, pembelajaran bahasa asing AI. Maka tak heran bila guru dan pelajar merasakan kemudahannya dari segi pengajaran hingga pembelajaran. Adapun jenis-jenis teknoogi AI yang digunakan dalam pendidikan yakni ChatGPT, asisten suara, smart content, presentation translator, dan mentor virtual. Dari penggunaan teknologi AI menimbulkan peluang serta tantangan yang perlu dihadapi. Peluang-peluang yang dimaksudkan yaitu teknologi AI meningkatkan umpan balik dan evaluasi dalam pendidikan, AI meningkatkan akses ke sumber pendidikan bagi peserta didik, AI juga membantu peserta didik melakukan pembelajaran mandiri, dan teknologi AI ini juga meningkatkan pemahaman peserta didik. Dan dari peluang tersebut tak dapat dipungkiri munculnya tantangan-tantangan seperti ketergantungan terhadap teknologi AI, terjadinya pelanggaran etika dan hukum karena plagiarisme AI, hingga keterbatasan teknologi juga menjadi tantangan yang mungkin bisa menjadi bumerang bagi dunia pendidikan di masa depan. Oleh karena itu, peran dari pemerintah, guru, serta orangtua sangatlah diperlukan untuk menyiapkan kesiapan pelajar dalam menggunakan teknologi AI dengan bijak.</p>I Ketut Ngurah ArdiawanKomang Dinda Septina PratiwiKadek Reka Jessika
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-29101152210.25078/aw.v10i1.5603PENGARUH MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN APLIKASI EDUCAPLAY TERHADAP KEPUASAN BELAJAR IPAS PESERTA DIDIK
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5606
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model Team Games Tournament berbantuan aplikasi Educaplay terhadap kepuasan belajar IPAS peserta didik kelas IV SD Negeri 17 Dauh Puri Denpasar. Rendahnya tingkat kehadiran dan keaktifan peserta didik menjadi indikator kurangnya kepuasan belajar. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimental dengan desain Nonequivalent Control Group. Sampel penelitian terdiri dari 60 peserta didik kelas IV yang dipilih sebagai responden, dengan data dikumpulkan melalui intrumen berupa kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan Independent Sample T-Test. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Temuan ini mengindikasikan bahwa penerapan model Team Games Tournament berbantuan aplikasi Educaplay memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kepuasan belajar IPAS. Model pembelajaran ini terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi dan keaktifan peserta didik, sehingga dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran yang inovatif.</p>Ni Kadek Ari Anggreni MedianiI Nyoman Temon AstawaI Komang Wisnu Budi Wijaya
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-29101233210.25078/aw.v10i1.5606PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID "PINTER.IN" UNTUK MIN 1 JEMBRANA
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5607
<p>Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran berbasis aplikasi Android "Pinter.In" untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di MIN 1 Jembrana. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap: Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Pada tahap analisis, dilakukan identifikasi kebutuhan pembelajaran melalui observasi dan wawancara. Tahap desain merancang fitur utama aplikasi, seperti perpustakaan online, kuis interaktif, game edukatif, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Tahap pengembangan melibatkan pembuatan aplikasi sesuai desain yang telah direncanakan, diikuti implementasi untuk menguji efektivitasnya di lingkungan sekolah. Hasil implementasi menunjukkan bahwa aplikasi "Pinter.In" memberikan dampak positif pada peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Rata-rata nilai akademik siswa meningkat sebesar 24%, dengan respons positif terhadap fitur interaktif dan adaptif. Guru juga merasakan efisiensi dalam pengelolaan pembelajaran, termasuk kemudahan memantau kemajuan siswa secara digital. Evaluasi aplikasi menghasilkan umpan balik yang digunakan untuk penyempurnaan fitur dan konten, menjadikan "Pinter.In" sebagai media pembelajaran yang relevan dan inovatif. Kesimpulannya, aplikasi "Pinter.In" berhasil menciptakan pembelajaran yang interaktif, adaptif, dan efektif, memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan di era digital. Aplikasi ini tidak hanya mendukung siswa dalam belajar, tetapi juga memudahkan guru dalam mengelola proses pembelajaran, menjadikannya solusi potensial dalam integrasi teknologi ke dalam pendidikan.</p>Wahyu Hadi MartantoAhmad Edi Darmawan
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-29101334310.25078/aw.v10i1.5607PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN NUMERASI MATEMATIS SISWA
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5608
<p>enelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan numerasi matematis siswa pada mata pelajaran Matematika yang disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang hanya bersifat satu arah, yaitu kegiatan yang menekankan pada penyampaian materi secara verbal oleh guru, sehingga siswa tidak terlalu aktif ketika pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan numerasi matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran problem based learning pada kelas eksperimen dengan siswa yang menerapkan model pembelajaran expository pada kelas kontrol dan perbedaan peningkatan kemampuan numerasi matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran problem based learning pada kelas eksperimen dengan siswa yang menerapkan model pembelajaran expository pada kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen dan desain non-equivalent control group. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VI SD Negeri 17 Kuningan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes berupa uraian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji prasyarat stastik, uji t dan uji N-Gain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan kemampuan numerasi matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran problem based learning pada kelas eksperimen dengan siswa yang menerapkan model pembelajaran expository pada kelas kontrol, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan uji independent t-test diperoleh hasil ????ℎ???????????????????? (5,134) > ???????????????????????? (1,682) sehingga H₁ diterima dan H0 ditolak. Serta terdapat perbedaan peningkatan kemampuan numerasi matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran problem based learning pada kelas eksperimen dengan siswa yang menerapkan model pembelajaran expository pada kelas kontrol, yang dibuktikan dengan perhitungan N-Gain pada kelas eksperimen memperoleh nilai sebesar 0,71 dan nilai pada kelas kontrol sebesar 0,27.</p>Tesa LaelaIsnaini WulandariNi Kadek Vingki Aryati
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-29101445210.25078/aw.v10i1.5608PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5609
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia materi Fakta dan Fiksi pada peserta didik kelas III SDN 1 Purwawinangun. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan dan peningkatan hasil belajar antara peserta didik yang menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Direct Instruction (DI). Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III SDN 1 Purwawinangun, yang dibagi menjadi dua kelas: kelas eksperimen (III A) berjumlah 22 siswa yang menerapkan PBL, dan kelas kontrol (III B) berjumlah 22 siswa yang menerapkan DI.Teknik pengumpulan data meliputi instrumen observasi untuk ranah afektif dan psikomotorik, serta instrumen tes untuk ranah kognitif. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji statistik seperti uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis (uji T-tes dan uji N-gain).Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil belajar antara kedua kelompok. Uji T-tes memperoleh nilai Thitung kelas eksperimen sebesar 8,993, yang lebih besar dari Ttabel 2,018. Ini mengindikasikan bahwa model PBL memberikan hasil belajar yang lebih baik. Selain itu, terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang ditunjukkan oleh uji N-gain, di mana kelas eksperimen memperoleh nilai 0,613, lebih besar dari kelas kontrol yang hanya 0,533.Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) secara efektif meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Fakta dan Fiksi pada peserta didik kelas III SDN 1 Purwawinangun.</p>Rigar BuanaMarlina Eliyanti SimbolonFebby Fajar NugrahaOgi Suphar Gandi
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-29101525910.25078/aw.v10i1.5609ANALISIS URGENSI PENGUATAN KARAKTER DI ZAMAN SERBA DIGITAL SISWA SEKOLAH DASAR
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5610
<p>Pembentukan karakter merupakan usaha untuk menanamkan prinsip moral, prinsip agama, dan prinsip etika kepada siswa dengan pengetahuan. Peran penting orang tua, guru, dan lingkungan dalam membentuk karakter anak mendukung penerapan nilai-nilai karakter. Anak memiliki karakter positif sejak lahir, tetapi mereka perlu dikembangkan dan diterapkan dengan benar agar mereka dapat berkembang dengan baik. Di zaman modern, media digital dapat dengan mudah diakses dan dipergunakan oleh siswa. Meskipun era digital memiliki manfaat, juga memiliki efek negatif. Oleh karena itu, orang tua sangat penting dalam mengarahkan anak mereka untuk menggunakan media digital dengan bijak. Oleh karena itu, siswa memiliki kemampuan untuk memanfaatkan media digital dengan cara yang bermanfaat baik untuk diri mereka sendiri maupun lingkungan sekitar.</p>Taufiq Irvan HakimCandra UtamaNi Nyoman Suastini
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-29101606910.25078/aw.v10i1.5610Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Alat Peraga Papan Pecahan Terhadap Pemahaman Konsep Pecahan Pada Siswa Kelas IV Di SDN 5 Melinggih Payangan
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5611
<h3>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model <em>Problem</em><em> </em><em>Based</em><em> </em><em>Learning </em>(PBL) berbantuan alat peraga papan pecahan terhadap pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV di SDN 5 Melinggih, Payangan. Latar belakang penelitian ini didasari oleh rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan, yang ditunjukkan oleh rata-rata nilai ulangan di bawah KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran), yakni 48,51. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diterapkan model PBL yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata, dipadukan dengan alat peraga papan pecahan untuk memvisualisasikan konsep-konsep matematika abstrak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain One-Group Pretest- Posttest Design. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN 5 Melinggih sebanyak 24 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes pemahaman konsep pecahan yang diberikan sebelum dan sesudah penerapan model PBL. Data dianalisis menggunakan uji paired sample t-test dan perhitungan N-Gain Score. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep pecahan setelah diterapkan model pembelajaran PBL berbantuan alat peraga papan pecahan. Nilai rata-rata post-test lebih tinggi dibandingkan pre-test, dengan hasil uji t menunjukkan signifikansi (p < 0,05). Hal ini membuktikan bahwa penerapan model PBL berbantuan alat peraga papan pecahan efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep pecahan siswa.</h3>Luh Putu Novita PutriKadek Aria Prima Dewi PFKadek Yudista Witraguna Komang Dian Adi Purwadi
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-29101707910.25078/aw.v10i1.5611PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENTS TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA SISWA KELAS III SDN 2 LEMBONGAN
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5612
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif <em>Teams Games Tournament </em>(TGT) terhadap hasil belajar siswa kelas III dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila, khususnya materi hak dan kewajiban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain one-group pretest- posttest. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas III SDN 2 Lembongan. Instrumen yang digunakan meliputi tes pretest dan posttest, lembar observasi, wawancara, serta angket kepuasan siswa. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada nilai rata-rata siswa dari 58,2 (pretest) menjadi 82,3 (posttest). Model TGT juga meningkatkan keterlibatan aktif, motivasi belajar, dan keterampilan sosial siswa. Dengan demikian, TGT efektif dan direkomendasikan untuk diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila.</p>Ayu Kusuma DewiKadek Aria Prima Dewi PFNi Kadek Supadmini
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-29101808810.25078/aw.v10i1.5612INTEGRASI PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK PENGUATAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI SEKOLAH DASAR
https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/AW/article/view/5613
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu pada siswa kelas V SDN 2 Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, serta menganalisis faktor pendukung dan kendala yang dihadapi. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik observasi partisipatif, wawancara tidak terstruktur, studi dokumen, dan studi pustaka. Informan penelitian meliputi guru Agama Hindu, kepala sekolah, komite sekolah, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik telah dilaksanakan sesuai prinsip kurikulum yang berlaku melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk lebih aktif, kritis, dan mandiri dalam membangun pengetahuan. Faktor pendukung meliputi kompetensi guru, ketersediaan sarana prasarana pembelajaran, serta lingkungan belajar keluarga, sekolah, dan masyarakat yang kondusif. Selain itu juga ditemukan beberapa kendala dalam aspek perancangan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi pedagogik guru melalui pelatihan, optimalisasi sarana prasarana, serta dukungan lingkungan belajar yang kondusif menjadi rekomendasi penting. Penelitian ini menegaskan bahwa pendekatan saintifik mampu mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam pembelajaran Agama Hindu, sehingga lebih bermakna dan relevan dengan pengembangan karakter siswa.</p>Anak Agung Ngurah Darma Wirawan Nyoman LinggihI Gusti Ngurah Agung Wijaya MahardikaKetut Evi Wihariasmini Griadhi
Hak Cipta (c) 2025
2025-10-292025-10-291018910210.25078/aw.v10i1.5613