SEMIOTIKA CERITA SI KODOK SOMBONG DALAM KOMIK DIAH TANTRI KARYA GUN GUN

Penulis

  • I Wayan Nuriarta ISI Denpasar
  • I Gde Suryawan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/aw.v7iI.829

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna denotasi dan makna konotasi cerita Si Kodok Sombong dalam konik Diah Tantri karya Gun Gun. Cerita Tantri mengenai kehidupan dunia binatang dikemas dalam bentuk komik oleh komikus Gun Gun. Kisah ini dimaknai secara denotasi dan konotasi menggunakan teori semiotika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah menentukan objek material dan objek formal. Adapun objek materialnya berupa Komik Ni Diah Tantri karya Gun Gun. Sedangkan objek formal penelitian ini adalah semiotika komik. Data dalam penelitian ini terbagi menjadi data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari tanda verbal  dan tanda visual komik yang dikutip dari Komik Ni Diah Tantri karya Gun Gun. Sedangkan data sekundernya berupa data lain yang diperoleh dari proses pembacaan jurnal dan buku yang memiliki relasi dengan data primer. Metode pengumpulan data penelitian ini melalui teknik dokumentasi melalui komik maupun artikel jurnal. Dalam pengumpulan data, pertama-tama yang dilakukan adalah pembacaan dan pemahaman terhadap narasi cerita Ni Diah Tantri cerita Si Kodok Sombong. Analisis data dilakukan dengan tahapan mengidentifikasi dan mendeskripsikan data, mengklasifikasikan data, menganalisis berdasarkan kajian semiotika yang telah dirumuskan, serta menarik kesimpulan. Hasilnya secara visual cerita ini berupa buku komik, maka cerita Tantri bisa dibaca dan dipahami ceritanya oleh berbagai kalangan termasuk oleh anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), misalnya anak-anak SD mampu menangkap pesan bahwa siapapun yang sombong maka badannya akan meledak. Cerita ini memberikan pesan kepada pembaca bahwa kehidupan harus dijalankan dengan saling menghargai, tanpa perlu mencela orang lain, tidak perlu menghina orang lain serta tidak perlu berlaku sombong atas apapun. Kesombongan selalu berdampak buruk untuk siapapun, bahkan bisa menyebabkan kematian.

 

Unduhan

Diterbitkan

2022-04-01

Terbitan

Bagian

##section.default.title##
Abstrak viewed = 181 times